DI.GROW – Biostimulan Alami untuk Pertumbuhan Tanaman

Oleh : Asep Rahmat, SP/Agronomis DI.Grow Jabar-Banten.

Pertanian modern saat ini berada di titik kritis. Selama beberapa dekade terakhir, paradigma pertanian yang sangat bergantung pada input kimia — seperti pupuk sintetis dan pestisida — memang berhasil mendorong peningkatan hasil panen secara cepat. Namun, keberhasilan tersebut membawa konsekuensi jangka panjang yang kini mulai terasa dampaknya secara luas:

Degradasi Tanah dan Krisis Kesuburan 

Tanah adalah fondasi dari sistem pertanian. Sayangnya, praktik pertanian intensif yang dilakukan terus-menerus tanpa perbaikan struktur tanah menyebabkan hilangnya bahan organik, menurunnya kemampuan tanah menahan air, dan rusaknya keseimbangan mikroba yang berperan penting dalam siklus hara. Akibatnya, banyak lahan pertanian kini menjadi keras, miskin unsur hara, dan sulit mengikat nutrisi yang diberikan melalui pupuk.

Fenomena ini menyebabkan efisiensi pupuk anorganik menurun drastis, di mana sebagian besar nutrisi nitrogen dan fosfor yang diberikan tidak terserap tanaman, melainkan hilang melalui pencucian atau volatilisasi ke atmosfer.

Perubahan Iklim dan Stres Lingkungan

Selain masalah tanah, perubahan iklim yang semakin tidak menentu menambah kompleksitas tantangan pertanian modern. Suhu ekstrem, kekeringan berkepanjangan, curah hujan tidak teratur, dan peningkatan salinitas tanah akibat intrusi air laut atau penggunaan air irigasi yang buruk, semuanya menekan pertumbuhan tanaman. Tanaman yang lemah secara fisiologis tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi ini. Akibatnya, produktivitas menurun, kualitas hasil panen menurun, dan ketahanan pangan menjadi semakin rentan.

Keterbatasan Pupuk Kimia Konvensional

Pupuk kimia seperti NPK memang penting sebagai sumber nutrisi utama, tetapi pupuk bukanlah solusi tunggal untuk meningkatkan hasil dan ketahanan tanaman. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan bahkan dapat memperparah kerusakan tanah dan mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
Tanpa sistem biologi tanah yang sehat, penyerapan pupuk oleh akar tanaman menjadi tidak efisien. Akhirnya, biaya produksi meningkat, sementara hasil panen stagnan atau menurun. Ini menunjukkan bahwa efisiensi fisiologis tanaman — bukan hanya ketersediaan pupuk — menjadi kunci keberhasilan pertanian masa depan.

DI.GROW sebagai Biostimulan Alami Tanaman

Gb 1. Zat Aktif Dalam DI.Grow

Dalam konteks tersebut, DI.GROW hadir sebagai inovasi penting dalam sistem pertanian berkelanjutan. DI.GROW merupakan biostimulan alami berbasis ekstrak rumput laut yang diformulasikan secara khusus untuk meningkatkan pertumbuhan, produktivitas, dan ketahanan tanaman terhadap berbagai kondisi stres lingkungan.

DI.GROW tidak hanya memberikan nutrisi lengkap, tetapi juga mempengaruhi mekanisme internal tanaman agar dapat bekerja lebih efisien. DI.GROW mengandung berbagai fitohormon alami seperti auksin, sitokinin, dan giberelin, serta betain, polisakarida, asam alginat, manitol, dan mineral organik. Kandungan ini menjadikan DI.GROW sebagai salah satu biostimulan paling lengkap dan efektif.

Fitohormon di dalam DI.GROW  bekerja mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel tanaman. Auksin dan giberelin merangsang pembentukan akar serta pemanjangan batang, sementara sitokinin mempercepat pembentukan tunas dan daun baru. Selain itu, senyawa betain dan polisakarida bioaktif berperan penting dalam membantu tanaman mengatasi stres abiotik seperti kekeringan, salinitas, dan suhu ekstrem.

Gb 2. Mekanisme Kerja DI.Grow

Dari Ketergantungan ke Kemandirian Fisiologis Tanaman

Dengan peran tersebut, DI.GROW bukan dimaksudkan untuk menggantikan pupuk, melainkan melengkapinya. Pupuk memberikan “makanan” bagi tanaman, sedangkan DI.GROW selain menambahkan nutrisi, juga membantu tanaman mencerna dan memanfaatkan makanan tersebut dengan lebih efisien.  Dengan demikian, tanaman tidak hanya tumbuh karena diberi nutrisi, tetapi juga karena memiliki kemampuan alami untuk tumbuh lebih kuat, sehat, dan produktif — bahkan di bawah tekanan lingkungan.

Menuju Pertanian Berkelanjutan

Kombinasi antara nutrisi lengkap dan penggunaan biostimulan DI.GROW menjadi strategi penting menuju pertanian berkelanjutan. Dengan meningkatkan efisiensi pemanfaatan pupuk dan memperkuat ketahanan tanaman, petani dapat mengurangi input kimia, menekan biaya produksi, dan menjaga kesuburan tanah jangka panjang.

Inilah alasan mendasar mengapa pertanian masa depan tidak bisa hanya bergantung pada NPK, tetapi harus bergerak menuju sistem yang lebih biologis, efisien, dan tahan terhadap perubahan iklim — sistem di mana biostimulan berperan sebagai kunci transisi menuju pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.