KIAT MENGETAHUI JENIS PENYAKIT TANAMAN & SOLUSI PENGENDALIAN YANG TEPAT

Sebagian besar petani kita banyak yang tidak paham tentang pengendalian penyakit tanaman yang tepat. Apakah penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri atau jamur atau mungkin juga virus. Sehingga banyak petani yang frustasi melihat tanamannya setelah disemprot dengan obat tidak sembuh, bahkan tambah parah. Terkadang salah dalam memilih obat, sebagai contoh, daun cabai kriting yang disebabkan oleh kutu/apid/tungau, yang seharusnya disemprot dengan akarisida tetapi karena tidak mengerti maka disemprot dengan fungisida, jelas kutu/apid/tungaunya tidak akan mati.

Penyakit pada tanaman dapat digolongkan dari sumber penyebabnya: ada yang yang disebabkan Bakteri, ada yang disebabkan virus dan sebagian besar penyakit tanaman disebabkan oleh golongan jamur (fungi). Pokok bahasan kali ini adalah bagaimana kiat kita dapat mengetahui penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur (fungi) dan bagaimana solusi yang tepat pemilihan bahan aktif yang cocok sesuai karakteristik dari jamur tersebut.

Manfaat jika petani dapat mengetahui jenis penyakit pada tanamannya, dan mengetahui jenis fungisida serta bahan aktifnya, maka kegagalan panen akibat serangan penyakit tadi dapat diminimalisir. Perlu kita ketahui bahwa tidak semua jenis penyakit tanaman cocok untuk satu bahan aktif, misalnya jenis penyakit “Pytophtora infenfestan”. Jika disemprot dengan bahan aktif “Heksaconazele”, yaaaa….tidak cocok. Karena “Heksaconazole” sasarannya adalah “Septotoria” atau “Alternaria”. Yang tepat untuk pengendalian “Pytophtora” harus yang bersifat kontak, seperti fungisida yang berbahan aktif: “Mankozeb, Klorotalonil, dsb”.

Untuk lebih jelasnya mari kita mengetahui terlebih dahulu jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur (fungi) dan klasifikasi penggolongan jamur(fungi) di bawah ini.

Apa Itu Penyakit tanaman ?

Penyakit tanaman adalah kondisi ketidak normalan dalam struktur atau fungsi dari tanaman yang disebabkan oleh patogen dan faktor lingkungan. Ada yang bersifat menular, seperti penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme (cendawan, bakteri, virus) dimana dapat ditularkan ke tanaman sehat yang lain dan menyebabkan penyakit pada tanaman tersebut. Dan ada juga yang bersifat tidak menular, seperti keadaan tanaman yang disebabkan oleh ketidakcocokan lingkungan, nutrisi atau kondisi-kondisi lain dan ini tidak ditularkan ke tanaman lain.

Dari klasifikasi diatas dapat kita golongan ada 2 (dua) jenis jamur yaitu jamur basah (Phycomycetes :Oomycetes, zygomycetes dan chytridiomycetes) dan jamur kering (Ascomycetes, Basidiomycetes, Deuteromycetes). Cirinya sesuai namanya, kalau jamur basah gejala serangan jamurnya kelihatan basah atau lembab pada bagian yang terinfeksi jamur. Sedangkan jamur kering terlihat kering pada bagian tanaman yang terinfeksi jamur.

Gambar 1. Klasifikasi Jamur (Fungi)

Tidak semua jenis fungisida cocok untuk mencegah atau mengendalikan segala jenis penyakit jamur. Beda jenis jamur, beda pula bahan aktif fungisidanya. Bahan aktif yang cocok untuk mengendalikan golongan Jamur Basah, seperti bahan aktif berikut ini:  1.Klorotalonil , 2. Mankozeb, 3. Tembaga , 4.Belerang , 5.Propineb,  6. Maneb, 7. Zineb 8. Ziram 9. Dll

Sedangkan untuk golongan fungisida yang cocok mengendalikan atau membrantas Jamur Kering adalah jenis fungisida yang bersifat sistemik, yang cara kerjanya translaminar. Contoh bahan aktif untuk golongan jamur kering adalah: 1. Simoksanil 2. Azocsistrobin 3. Pyralakstrobin 4. Heksaconazole 5. Proviconazole 6. Tebuconzole 7. Difenoconazole 8. Metalaksil 9. Mandipropamil 10. DII

Untuk memaksimalkan hasil penyemprotan, fungisida tersebut dapat dicampur dengan pupuk D.I.Grow dalam satu tangki semprot pada saat penyemprotan. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan tanaman dan memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyebaran penyakit dalam jaringan tanaman yang terserang penyakit jamur.

Gambar 2. Kondisi tanaman yang terserang oleh Jamur basah dan Jamur kering

Selain mengetahui jenis penyakit dan bahan aktif dari Fungisida yang digunakan, kita sebagai petani, wajib juga mengetahui 5 langkah perlindungan tanaman secara bijaksana dan benar dengan 5 T yakni : 1.Tepat sasaran : Artinya, sasaran penyakitnya apa, dan apa bahan aktif yang tepat. 2.Tepat pestisida : Artinya, jenis pestisida yang yang tepat sesuai dengan sasarannya. 3.Tepat waktu : Artinya, waktu aplikasi penyemprotan pagi dan sore. 4.Tepat takaran: Artinya, tepat dosis dan kosentrasi pemakaian. 5. Tepat Cara : Artinya, jumlah butiran semprot harus tepat, misalnya harus kabut atau sistem embun jangan sampai menetes butiran semprot jatuh ke bawah. Semoga Bermanfaat dan Gunakan Pestisida Secara Bijaksana…..!!!!!