WOW… PANEN WIJEN MENINGKAT 40 PERSEN

Bapak Latif,  Pesantren Al Zaytun, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu,  Jawa Barat
Menurut Bapak Latif, Pengelola Kebun Wijen di Pesantren Al Zaytun .. “ Setelah Memakai Pupuk DI. GROW …Panen Wijen Meningkat 400 Kg per Hektar …. dibandingkan dengan panen Wijen pada Musim tanam sebelumnya ……”

Tanaman wijen merupakan tanaman semusim yang berumur 2.5 bulan hingga 5 bulan,  memiliki batang tegak, susunan daun bawah bercabang dan bunga wijen muncul dari ketiak daun.  Penyerbukan tanaman wijen dibantu dengan serangga dan angin. Buah wijen memiliki panjang 2 hingga 3 cm dengan memiliki diameter 0.5 cm hingga 1 cm.

Tanaman wijen dapat menghasilkan biji wijen yang sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan makanan ataupun masakan.  Biji wijen tidak hanya digunakan untuk bahan taburan saja namun juga bisa diolah untuk dijadikan minyak wijen.  Minyak wijen mengandung banyak protein yang tinggi dan dapat mengikat kolesterol sehingga sangat efisien jika digunakan oleh penderita kolesterol tinggi.

Di Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu,  Jawa Barat, Biji wijen digunakan untuk pembuatan minyak wijen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Pesantren .   

Adalah Bapak Latif, salah seorang pengelola kebun tanaman wijen milik Pesantren Al-Zaytun tersebut yang telah merasakan manfaat yang besar dari penggunaan Pupuk DI.GROW untuk tanaman Wijennya, berikut penuturannya :

(A) Tanaman Wijen Usia 2 HST

Tanaman Wijen yang ditanam merupakan varietas lokal dan ditanam seluas 1 hektar secara organik.  Bbit Wijen ditanam pada usia 20 HSS (Hari Setelah Semai) pada lahan berupa bedengan/guludan  tanpa mulsa yang sebelumnya telah dicampur pupuk kandang sapi sekitar 15-20 Ton.  

Adapun Aplikasi Pupuk DI.GROW dilakukan dengan cara disemprotkan pada tanaman dengan interval penyemprotan 7-10 hari sekali dan diterapkan pada seluruh lahan kecuali satu bedengan yang tidak diberi perlakukan penyemprotan Pupuk DI.GROW sebagai  “Pembanding”.

(B) Tanaman Wijen Usia 19 HST Setelah 2 Kali Aplikasi Pupuk DI.GROW
(C) Tanaman Wijen Usia 19 HST , TIDAK MEMAKAI Pupuk DI.GROW

Aplikasi Penyemprotan Pupuk DI.GROW Hijau dimulai pada usia Wijen 2 Hari Setelah Tanam  (A) dengan dosis 3-5 ml/liter.  Pada Usia 19 HST yaitu Setelah 2 kali aplikasi pada usia 2 HST dan usia 12 HST terlihat perbedaan yang cukup signifikan antara Tanaman Wijen yang memakai Pupuk DI.GROW Hijau (B) dengan yang tidak memakai Pupuk DI.GROW Hijau (C). Pada Usia 19 HST, Tanaman Wijen yang memakai Pupuk DI.GROW Hijau terlihat lebih tinggi, batang lebih besar dan cabang lebih banyak (B) jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak memakai Pupuk DI.GROW Hijau (C )      

Cabang dan Buah Lebih Banyak

(A) Usia 61 HST, memakai Pupuk DI.GROW
(C) Usia 61 HST, Tidak memakai Pupuk DI.GROW

Pada usia wijen 61 HST ( A,B,C), tanaman yang disemprot dengan Pupuk DI.GROW terlihat lebih rapat dan menyemak (A) jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak memakai Pupuk DI.GROW. 

Demikian pula dengan buahnya yang memakai Pupuk DI.GROW jumlah buah dalam satu tangkai berkisar antara 45-50 buah per tangkai dan ukuran buah besar, sedangkan yang Tidak memakai Pupuk DI.GROW berkisar antara 25-30 buah per tangkai dan ukuran buah lebih kecil.

Panen

Menurut Bapak Latif bahwa dengan pemberian Pupuk DI.GROW ini hasil panen meningkat 400 kg per hektar. Biasanya panen sekitar 1 ton per hektar, setelah memakai Pupuk DI.Grow mencapai 1,4 ton per hektar

Kesimpulan

Pupuk DI.GROW  mampu meningkatkan hasil panen Tanaman Wijen sebesar 40 persen .  Pupuk DI.GROW  yang kaya akan hormon auksin dan sitokinin membuat tanaman lebih menyemak, sehingga cabang menjadi lebih banyak,  dan membuat jarak inter node lebih pendek sehingga potensi buah dalam satu tangkai menjadi lebih banyak, demikian pula dengan  kandungan GA3 yang terdapat dalam Pupuk DI. GROW mampu membuat ukuran buah menjadi lebih besar dan lebih berat.