Jeruk merupakan komoditas pertanian unggulan yang diharapkan dapat memberi kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat dan pembangunan wilayah secara umum. Namun budidaya jeruk yang dilakukan petani, baik jeruk siam maupun Keprok, masih terhambat oleh banyaknya buah yang pecah sebelum siap dipanen. Pecah buah umumnya terjadi pada fase buah dalam pertumbuhan cepat yaitu buah dengan ukuran diameter berkisar 3,7-5,4 cm.
Pecah buah di tingkat petani dapat mencapai 40-60%, bahkan di musim kemarau tanaman Jeruk yang dikelola dengan teknologi petani mengalami pecah buah hingga sekitar 90%. Tentunya hal ini merugukan petani. Untuk mengatasi masalah pecah buah tersebut, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk menangani faktor-faktor penyebab pecah buah tersebut.
Bagaimana Terjadinya Pecah Buah
- Pecah Buah Pada Jeruk biasanya diawali proses pembesaran daging buah yg cepat dan tiba-tiba, sehingga menimbulkan tekanan yang kuat pada kulit buah. Jika kulit buah tidak bisa mengimbangi pembesaran daging buah/tekanan dari daging buah, maka kulit buah akan robek/pecah.
- Pada jeruk siam dan keprok biasanya terjadi pecah buah pada saat pembesarn cepat yaitu saat buah sebesar buah bekel atau sekitar usia buah 3-4 bulan setelah bunga mekar.
Apa Yang Mempengaruhi Pecah Buah Pada Jeruk??
- Perbedaan Ekstrim Dari Kadar Air Tanah
Secara umum perakaran tanaman jeruk cukup dangkal, kedalamannya kurang dari 40 cm, sehingga pada saat musim kemarau, tanaman akan cepat kekurangan air. Jika tanaman tidak diairi dalam waktu yang lama, tiba-tiba diairi cukup banyak atau tiba-tiba hujan lebat, maka tanaman akan menyerap air dalam jumlah yang banyak dan masuk ke dalam buah secara cepat, sehingga daging buah akan membesar secara tiba-tiba dan menimbulkan tekanan yang kuat dari dalam daging buah, akibatnya kulit buah akan sobek/pecah.
- Perbedaan Ekstrim dari Suhu & Kelembabab Udara
Ketika musim kemarau, suhu udara siang hari cukup panas, dan diikuti suhu yang dingin malam hari, mengakibatkan kulit buah menjadi keras dan kaku sehingga rentan pecah jika ada tekanan dari dalam daging buah.
- Tanaman Kekurang Unsur K dan Ca
Tanaman Jeruk yang kekurangan unsur K dan Ca, kulit buah cenderung lebih tipis dan lemah. Sehingga jika terjadi perubahan lingkungan yang ekstrim lebih rentan terjainya pecah buah.
- Varietas
Semua varietas Jeruk bisa mengalami pecah buah. Tetapi jeruk yang kulitnya kaku dan tipis akan mudah mengalami pecah buah.
- Beban Buah
Buah yang lebat biasanya akan menghasilkan ukuran buah yang lebih kecil dan kulit lebih tipis. Hal ini akan lebih mudah mengalami pecah buah.
- Serangan Hama & Penyakit
Serangan Hama/Penyakit pada buah saat buah masih kecil, ini akan mengakibatkan kerusakan jaringan kulit, dan Ketika buah membesar, jaringan kulit yang terserang tidak berkembang, mengakibatkan buah pecah.
Hasil penelitian terhadap pecah buah pada jeruk menunjukan :
Dari data penelitian diatas menunjukkan bahwa lahan dengan parit digenangi dan diberi perlakuan pupuk organik + pupuk anorganik + mulsa + penambahan unsur Ca dan B, menunjukan persentase buah yang pecah paling sedikit 19,75%
Tips Mengatasi Pecah buah
- Buat Lubang Yang Cukup Dalam
Terutama penanaman jeruk di lahan kering. Dengan lubang tanam yang cukup dalam memungkinkan akar berkemang pada lapisan yang lebih dalam, sehingga pada saat musim kemarau, perakaran masih bisa memanfaatkan kandungan air dilapisan tanah yang dalam untuk menjaga kestabilan suhu dalam buah
- Lakukan Pengairan Teratur
Buah jeruk yang sedang dalam proses pertumbuhan cepat, tidak boleh mengalami kekeringan terlalu lama dan tidak boleh diberikan air sekaligus dalam jumlah yang banyak, melainkan diberikan pengairan ringan secara teratur, agar stabilitas buahnya lebih terjaga.
- Aplikasi Pupuk Organik + Dolomit dan Pemasangan Mulsa
Pemberian pukan/kompos akan meningkatkan tanah mengikat air lebih lama, begitu juga penyemprotan Digrow secara rutin akan memberikan nutris yang lengkap, dan pembelahan sel baik pada daging buah dan kulit dipercepat, sehingga kulit buah lebih tebal dan lentur. Pemberian dolomit sangat penting, selain meningkatkan pH tanah, unsur Ca dalam Dolomit akan memperkuat dinding sel lebih tebal. Pemberian mulsa baik plastic atau mulsa sisa tanaman bermanfaat untu menekan penguapan dan memberikan kelembaban yang lebih lama pada suhu tanah.
- Aplikasi Pupuk Berimbang
Nutrisi tanaman harus terpenuhi baik hara makro dan mikro. Pemupukan N tidakboleh diberikan sekaligus, dan harus diberikan secara bertahap.
- Lakukan Penjarangan Buah
Dengan penjaragan buah, sehingga ukuran buah yang dihasilkan lebih besar dan kulitnya akan lebih tebal, sehingga lebih kuat terhadap pecah buah.
- Kendalikan Hama & Penyakit
Terutama pada periode kritis mulai bunga mekar hingga buah berumur 4 bulan, agar tidak ada serangan hama dan penyakit pada kulit buah yang sedang masa pertumbuhan yang cepat, sehingga kulit buah bisa mengimbangi pertumbuhan yang cepat dari daging buah.
Foto Aplikasi Pupuk Organik dan Dolomit pada Tanaman Jeruk
Kesimpulan
Pecah buah yang umumnya terjadi pada saat buah berkembang di fase pertumbuhan cepat dapat diakibatkan oleh fluktuasi ekstrim kadar air, suhu, kelembaban tanah, serta serapan hara. Pecah buah sering terjadi ketika turun hujan setelah mengalami masa kering yang panjang. Upaya yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya pecah buah adalah dengan menggenangi parit drainase kebun ketika tidak terjadi hujan (musim kemarau) yang diimbangi dengan pemberian pupuk anorganik, pupuk organik, pemasangan mulsa, serta dengan penambahan hara Kalsium (Ca), Kalim (K) dan Boron (B).
Oleh : Ir. Suhedro Atmaja / Agro Business Development Manager