Bapak Faiz, Kp. Pilang , Haurgeulis – Indramayu – Jawa Barat
Bapak Faiz : “ …. Saya Menanam Padi Varietas Ciherang baru beruasia 8 HST (Hari Setelah Tanam) … sementara petakan disamping kiri dan kanan petakan sawah saya ditanam lebih dulu 22 hari ( usia 30 HST) …. Apakah Pupuk DI.GROW bisa mengejar/menyusul ketertinggalan ini …?? ”
Pupuk DI.Grow Sebagai Bio-Stimulan
Untuk menjawab pertanyaan dari Bapak Faiz tersebut maka dilakukan Demplot pada petak sawah miliknya..dimana padi yang ditanam adalah Varietas Ciherang dengan penanaman awal 1 (satu) bibit per lubang tanam (A). Sudah Berusia 30 HST).
Tanaman Padi yang dianggap sebagai kontrol untuk pebanding yaitu petak sawah disebelah kiri ( Foto 1 )dan sebelah kanan petak sawahnya ( Foto 2) yang ditanam lebih dulu 22 hari ( Sudah Berusia 30 HST). Aplikasi Pupuk DI Grow Hijau dimulai pada umur padi 8 HST, dengan dosis semprot 3 ml/liter, interval penyemprotan setiap 7 hari.
Pada usia padi 25 HST (B), setelah 3 kali aplikasi penyemprotan Pupuk DI.Grow Hijau dengan dosis 3 ml/ltr jumlah anakan per rumpun rata-rata 19 anakan dan terlihat jelas bahwa tinggi tanaman sudah setara dengan tinggi tanaman padi petak sebelahnya ( C) foto bagian atas (sebagai kontrol) padahal padi di petak tersebut ditanam lebih dulu 22 hari ( sudah 47 HST).
Pada fase ini terlihat sangat jelas peran Pupuk DI Grow sebagai Bio Stimulan yang mampu mempercepat proses pertumbuhan, hanya dengan 3 kali aplikasi ( interval 7 hari ) tinggi tanaman sudah setara dengan tanaman yang disebelahnya yang ditanam lebih dulu 22 hari. Hal ini sangat mungkin karena Pupuk DI.Grow selain mengandung unsur hara yang lengkap juga kaya akan hormon Auxin, Giberelin dan Sitokinin yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.
Pupuk DI.Grow Memberi Daya Tahan Tanaman Terhadap Serangan Hama dan Penyakit
Pada usia padi 39 HST (D), jumlah anakan per rumpun berkisar 30-35 anakan, tanaman terlihat sehat dan memperlihatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
Sebaliknya pada petak petak sawah sebelah kirinya ( Tidak Memakai Pupuk DI. Grow) dan petak sawah sebelah kanannya ( Tidak Memakai Pupuk DI.Grow) sudah banyak terkena penyakit blas daun dan kerdil rumput serta serangan hama wereng coklat
Pada usia padi 67 HST (G), perbedaan sangat mencolok antara padi dengan aplikasi Pupuk DI Grow (G) foto bagian kiri dengan padi tanpa aplikasi Pupuk DI Grow (G ) foto bagian kanan, dimana yang disemprot Pupuk DI.Grow (Demplot) lebih cepat dan seragam dalam pembentukan malai jika dibandingkan dengan yang tidak disemprot dengan Pupuk DI.Grow (kontrol) padahal ditanam lebih dulu 22 hari. Bahkan pada usia padi 67 HST ini petak sawah sebelah kiri demplot ( kontrol sebelah kiri) (E) sudah fuso terserang penyakit Blast daun dan virus kerdil rumput atau klowor yang disebabkan oleh hama wereng coklat.
Pada Usia 87 HST, petak sawah sebelah kiri demplot (H , foto bagian kiri) yang berfungsi sebagai tanaman kontrol mengalami fuso karena serangan blast daun dan virus kerdil rumput demikian pula untuk tanaman kontrol yang berada di sebelah kanan demplot ( J ) mengalami fuso juga karena serangan blast daun dan kerdil rumput yang disebabkan oleh serangan wereng coklat. Lain halnya dengan petak sawah yang diberi perlakuan Pupuk DI Grow ( I ), bukan saja pertumbuhannya yang sangat cepat dan seragam tetapi juga memberi bukti bahwa Pupuk DI.Grow secara preventif mampu memberi ketahanan kepada tanaman terhadap serangan Hama dan Penyakit.
Kesimpulan
Pupuk DI Grow terbukti berperan sebagai Bio Stimulan yang mampu mempercepat proses pertumbuhan. Hal ini sangat mungkin karena Pupuk DI.Grow selain mengandung unsur hara yang lengkap juga kaya akan hormon Auxin, Giberelin dan Sitokinin yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan
Pupuk DI.Grow terbukti secara preventif mampu memberi ketahanan kepada tanaman terhadap serangan Hama dan Penyakit