PELUANG AGRIBISNIS BUDIDAYA CABAI
Cabai adalah sayuran Hortikultura yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai salah satu komoditi Strategis nasional karena memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi serta memiliki prospek yang baik. Untuk itu budidaya cabai perlu INOVASI TEKNOLOGI, untuk mencapai Produktivitas tinggi. Seperti Pengolahan tanah yang baik, pengapuran, Penggunaan Mulsa, Pemupukan berimbang, pengendalian HPT secara bijaksana dan Managemen Pola Tanam untuk mendapatkan harga tinggi saat panen
Harga Cabai Desember 2020 – Maret 2021 ini, sangat fluktuatif setiap daerah, dan harga di bulan tersebut termasuk yang sangat pedas. Di tingkat eceran mencapai Rp 70.000 – Rp 150.000/kg. Atau ditingkat petani dikisaran Rp 30.000 – Rp 80.000/kg. BEP Cabai pada cuaca normal Rp 12.000/kg. BEP Cabai saat musim penghujan lebih tinggi lagi sekitar Rp 15.000/kg. Dengan harga cabai di tingkat Petani Rp 25.000 – Rp 30.000/kg barulah petani bisa merasakan pedasnya harga cabai yang ditanamnya
Kementrian Pertanian sedang memperjuangkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang pernah tertuang dalam PERMENDAG No.63 tahun 2016, dimana Harga Cabai Merah Besar/Keriting Rp 15.000/kg dan Cabai rawit merah Rp 17.000-Rp 18.000/kg.
MANAGEMENT POLA TANAM
Penanaman yang dilakukan di bulan April-Mei, masa panen Juli – November, biasanya Ketersediaan cabai di pasar akan berlimpah dan harga cabai biasanya turun. Masuk musim penghujan, yaitu penanaman di bulan September – November, dimana masa panen di bulan Desember – Maret, harga cabai di pasaran biasanya Sangat Tinggi, karena ketersediaan cabai di tingkat petani sangat rendah.
Mengapa penanaman bulan September – November, dimana masa panen Desember – Maret, Harga cabai di pasaran sangat Tinggi ?? Biasanya di musim Penghujan serangan Penyakit sangat tinggi, Penggunaan Pestisida juga tinggi Hanya Petani yang KUAT MODAL yang bisa berhasil
TEKNIS BUDIDAYA
Iklim : Suhu sekitar 24-28 0 C (siang hari) dan 18-20o C (pada malam hari), Kelembaban udara 50-70%, Curah hujan 600-1200 mm per tahun, Intensitas Cahaya (70% – 85%), Tipe iklim D3/E3 yaitu 5 bulan basah dan 4-6 bulan kering.
Tanah : pH tanah 5,5 – 6,8, Jenis tanah Mediteran dan Aluvial atau tanah lempung berpasir kaya bahan organik. Ketinggian tempat : 0 – 1.500 m dpl.
PERSIAPAN LAHAN
Pengolahan Tanah : Lahan dibajak agar gembur. Buat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan dan tinggi bedengan 20-40 cm untuk lahan kering dan pada lahan sawah sebaiknya menggunakan tinggi bedengan lebih tinggi 50-60 cm untuk drainase.
Tabur dolomit 150 kg/1000 m² (sesuai kondisi pH tanah) pada permukaan bedengan dan aduk hingga merata dengan pacul. Biarkan 1-2 minggu.
Pemupukan Dasar per Ha: 150 kg ZA + 400 kg SP 36 + 300 kg KCl + 6-10 ton pukan + Furadan 25 kg. Pupuk dasar disebarkan merata dipermukaan bedengan, kemudian diaduk. Sebelum bedengan ditutup mulsa PHP, siram bedengan dengan air + Digrow Hijau dosis 3 cc/liter air secara basah. Langsung tutup mulsa plastic PHP. Biarkan 1 minggu. Buat lubang tanam 2-3 hari sebelum tanam, antar barisan 60-80 cm dan jarak lubang dalam barisan 60 – 70 cm. Dengan demikian untuk jumlah tanaman per hektar sekitar 18.000-20.000 Tanaman cabai.
Persemaian : Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray) atau polybag semai dengan menggunakan media campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan ke dalam tray/polybag semai satu per satu. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5-6 jam. Kemudian ditiriskan dan benih bisa disemai.
Bibit disiram sesuai kebutuhan Lakukan penyemprotan Insektisida+Fungisida untuk pengendalian kutu kebul/rebah kecambah (lodoh) interval 7 hari sekali Penyemprotan Di Grow Hijau di persemaian pada usia bibit 14 hari dan 21 hari dengan dosis 3 cc/ltr air
PENANAMAN
Bibit cabai bisa dilakukan pindah tanam setelah berusia 25-30 hari setelah semai. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami. Sewaktu penanaman bibit, diusahakan agar daun cabai tidak menyentuh tanah langsung, agar daun tidak membusuk dan terkena penyakit.
PERAWATAN
Penyulaman : Penyulaman segera dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dilakukan hingga tanaman berusia 15 hst. Penyiangan : Penyiangan perlu dilakukan agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar Lakukan sesuai kondisi gulma (1 – 2 bulan sekali) .
Penyiraman : Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembaban tanah. Pengikatan Tanaman dan Perempelan Tunas Samping : Pengikatan Tanaman dilakukan untuk mencegah tanaman roboh terkena angin dan perempelan tunas samping harus dilakukan secara berkala setelah usia tanaman diatas 20 HST
PEMUPUKAN SUSULAN
Penyemprotan D.I. Grow : Penyemprotan D.I. Grow Hijau konsentrasi 3 cc/ltr air yaitu pada 15, 25 & 35 HST. Penyemprotan D.I. Grow Merah konsentrasi 5 cc/ltr air yaitu mulai dari 45 HST, selanjutnya 10 hari sekali
Pengocoran /Drenching : Usia tanaman 15 HST dan 30 HST yaitu dengan pemberian pupuk NPK(15:15:15) 1500 gr + KNO3 merah 750gr + D.I. Grow Hijau 600 ml + 200 ltr air. Dosis per pohon 200 ml. Usia tanaman 45 HST, selanjutnya setiap 2 minggu sekali diberikan pupuk MKP 2000 gr + KNO3 putih 1200 gr + D.I. Grow Merah 600 ml + 200 ltr air Dosis per pohon 200 ml
PANEN
Panen Cabai Mulai umur > 75 hari setelah tanam, selanjutnya setiap 5 – 7 hari sekali. Pada cuaca cerah Buah cabai merah matang penuh (merah sempurna). Panen hijau dapat dilakukan satu bulan sebelum panen merah atau buah telah mengeras Dilakukan dengan cara memetik buah cabai merah beserta tangkainya secara hati-hati. Cabai yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat kemasakan 75%, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90%