PERMASALAHAN KOPI
Permasalahan Kopi di Indonesia saat ini terkait dengan masih banyaknya petani kopi memanen seluruh biji kopi yang ada di pohon, baik yang berwarna merah ataupun masih berwarna hijau. Disamping itu produktivitas kopi Indonesia yang masih rendah yaitu kopi Arabika 450 – 500 kg/ha/tahun dan kopi Robusta 900 – 1300 kg/ha/tahun. Seringkali para petani tidak melakukan perawatan yang intensif untuk kebunnya, mereka hanya datang saat waktu panen saja. Banyak petani yang menanam Kopi dari bahan tanaman sapuan, bukan dari bahan tanaman unggul sesuai agroekosistem setempat. Petani Kopi masih banyak belum memahami Teknik Budidaya Kopi yang benar.
SOLUSI
Prioritas Utama : Perbaikan Kualitas, dengan memanen buah merah saja Prioritas Kedua : Pencapaian Kuantitas, dengan Teknis Budidaya yang benar
PROSPEK AGRIBISNIS KOPI
Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia, posisi ini berada di bawah Brazil, Vietnam dan Kolombia, serta peringkat pertama di Asia Tenggara. Kebutuhan kopi dunia 47 persen berasal dari ke-4 negara tersebut. Sekarang banyak penikmat ‘Kopi Indonesia’ yang menyukai biji kopi dari Indonesia. “Kopi sudah jadi style, kebutuhan”. Hal ini karena petani sudah mulai meningkatkan kualitas biji kopinya
Menurut James Hoffmann dalam buku “The World Atlas of Coffee” Dunia mencatat setidaknya 120 jenis tanaman kopi. Di pasaran komersil hanya dikenal tiga jenis, yaitu Arabika, Robusta, dan Liberika yang memiliki turunan, Excelsa. Dari tiga jenis di pasaran itu, Arabika dan Robusta memang paling populer. Tanah Gambut Indonesia yang sangat luas ternyata bisa ditanami kopi Liberika yang sangat toleran terhadap keasaman tinggi . Produksi Kopi Indonesia, 25% pasar lokal dan 75% pasar ekspor
KOPI ARABIKA
Ukuran Biji Kopi dan Rendemen : Biji kopi Arabica lebih besar dan cenderung berbentuk lonjong/oval dan memiliki rekahan berkelok di bagian tengah saat dibelah. Rendemen 18-20%. Ketinggian tempat tanam : Tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1.700 m dpl dengan suhu 16 -20°C untuk menghasikan rasa asamnya. Aroma : Memiliki aroma wangi mirip aroma percampuran bunga dan buah. Cita rasa : Dikenal dengan jenis kopi yang bercita rasa asam, memiliki tekstur yang halus, sehingga lebih kental di mulut dan banyak disukai orang. Kadar kafein : Memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan Robusta. Kadar kafein pada kopi Arabica sebesar 0,9 – 1,4%. Harga : Arabica bisa mencapai dua kali lipat dari kopi Robusta. Kopi Arabika lebih banyak mengisi coffee shop atau warung kopi. Green Bean Rp 105.000/kg
KOPI ROBUSTA
Ukuran Biji Kopi dan Rendemen : Biji kopi Robusta ukurannya lebih kecil dan berbentuk lebih bulat. Warna lebih pucat dan rekahan di bagian tengahnya kurang terlihat jelas saat dibelah. Rendemen 22%. Ketinggian tempat tanam : tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian 400-700 m dpl dengan temperatur 21-24°C. Aroma : Kopi Robusta memiliki aroma manis yang khas. Cita rasa : Kopi Robusta biasanya pahit, memiliki tekstur yang sedikit lebih kasar di lidah, dan rasanya lebih manis seperti cokelat. Kadar kafein : Memiliki kandungan kafein sebesar 1,8 – 4,0 %, yang membuat rasa lebih pahit. Sangat cocok untuk yang tahan melek. Harga : Kopi Robusta lebih rendah dari Arabika. Kopi Robusta mendominasi pasar kopi lokal sekitar 70% untuk industri-industri kopi instan. Green Bean Rp 55.000/kg
KOPI LIBERIKA
Ukuran Biji Kopi dan Rendemen : Biji kopi Liberika ukurannya lebih besar dibanding Arabika dan Robusta. Rendemen 12%, sehingga bobot keringnya merosot dari bobot basahnya. Ketinggian tempat tanam : Tumbuh optimal di dataran rendah baik di tanah mineral maupun tanah gambut. Toleransi tinggi pada tanah kurang subur, mudah dibudidayakan. Potensi dikembangkan pada lahan Gambut. Aroma : Memiliki aroma menyengat seperti Nangka sehingga dijuluki sebagai Kopi Nangka. Cita rasa : Rasanya pahit walaupun tidak sepahit Robusta. Biasanya dalam penyajiannya Kopi Liberika di blender dengan susu. Kadar kafein : Kandungan kafein 0,7 – 1,2% lebih rendah dari Robusta dan Arabika, yang membuat rasa agak pahit. Harga : Kopi Liberika lebih rendah dari Arabika dan Robusta. Green Bean Rp 41.000 -48.000/kg
PERBEDAAN BIJI KOPI
PERBEDAAN KOPI
TEKNIS BUDIDAYA
Untuk memajukan industri kopi indonesia di kancah dunia, penanaman kopi haruslah baik dan benar agar menghasilkan produk yang berkualitas, yaitu biji kopi pilihan dengan cita rasa tinggi Kopi merupakan tanaman tahunan, dengan umur produksi bisa mencapai 20 tahun. Karena itu, perlu dipikirkan untuk memilih bibit berkualitas
Langkah awal, tentukan jenis kopi yang akan ditanam sesuai agroekosistem setempat, apakah arabika, robusta atau liberika. Perbanyakan tanaman bisa melalui dua cara : Pembiakan Generatif (Semai Biji) dan Pembiakan Vegetatif (stek, cangkok, okulasi, kultur jaringan). Untuk pembahasan kali ini kita menggunakan cara Generatif, karena lebih mudah dan pilihan kebanyakan petani
SELEKSI CALON BENIH KOPI
Seleksi buah kopi yang sudah merah dari tanaman Indukan (Hasil persilangan pertama /F1). Buah kopi hasil seleksi akan menjalani proses pembenihan, dengan tahapan sebagai berikut: Kupas kulit buahnya, caranya dengan memasukkan buah kopi ke dalam karung goni. Celupkan karung ke dalam air hingga basah semua. Angkat karung dan injak-injak, ini akan membuat kulit buah terkelupas dengan mudah.
Cuci biji kopi hingga bersih, ntuk menghilangkan lendirnya gosok dengan abu. Rendam semua biji kopi dalam air. Buang biji yang mengapung. Pilih biji-biji dengan ukuran hampir seragam. Pastikan biji kopi terseleksi memiliki bentuk sempurna dan mulus (tidak cacat).
Selanjutnya, keringkan biji dengan cara dianginkan selama 1-2 hari. Jangan dijemur di bawah sinar matahari secara langsung. Setelah itu, biji-biji kopi direndam dalam laturan fungisida (anti-jamur) sekitar 5 menit. Segera disemaikan, peluang tumbuh bisa mencapai 90-100%
SEMAI BIJI KOPI
Pilihlah tempat / lokasi persemaian yang dinaungi pohon peneduh. Buat bedengan dengan lebar 1 meter (panjang menyesuaikan kondisi lahan). Bedengan dilapisi pasir halus setebal 5-10 cm. Untuk menghindari jamur dan cacing taburi bedengan dengan furadan dan juga disiram larutan fungisida secukupnya.
Biji-biji kopi hasil seleksi dibenamkan berbaris ke bedengan. Kedalamannya sekitar 0,5 – 1 cm. Buat larikan yang rapi. Jarak tanam 5 cm antar-larik dan 3 cm antar-baris dalam larikan (3×5). Saat dibenamkan, bagian punggung biji kopi menghadap ke atas. Biji kopi bisa ditanam dengan atau tanpa lapisan tanduk. Sebagian petani sering melepas kulit tanduk, dengan tujuan mempercepat proses perkecambahan.
Untuk menjaga kelembaban, letakkan potongan jerami atau alang-alang yang berfungsi sebagai penutup bedengan. Siram bedengan dua kali sehari (pagi-sore). Di dataran tinggi yang berhawa sejuk, biji kopi mulai berkecambah pada umur 4-8 minggu. Tapi pada dataran rendah (kopi liberika dan excelsa), biji bisa berkecambah lebih cepat (3-4 minggu)
FASE PADA PERKECAMBAHAN
Fase Serdadu : Ketika baru berkecambah, bagian kepalanya terlihat seperti biji bulat. Pada fase ini, kecambah seperti berhenti tumbuh. Fase Kepelan : Satu bulan kemudian, bagian kepala mulai merekah dan muncul lembar daun kecil (umur 2-3 bulan). Pada fase ini, benih bisa dipindah ke media lain, misalnya polybag
PERSIAPAN LAHAN
Persiapan lahan dilakukan jauh-jauh hari sebelum menanam benih kopi. Kalau lahan belum memiliki tanaman peneduh, seharusnya menanamnya 2-4 tahun sebelum budidaya kopi. Pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi misalnya dadap, lamtoro, sengon dan pinang. Persiapan lahan lainnya adalah memeriksa derajat keasaman (pH) tanah. Ini tergantung spesies tanaman kopi yang mau dibudidayakan. Kopi arabika tumbuh subur pada tanah dengan pH 5 – 6,5. Kopi robusta dan Liberika akan tumbuh subur pada tanah dengan pH 4,5 – 6,5.
PERSEMAIAN DI POLYBAG
Jika biji telah berkecambah pada fase kepelan, saatnya memindahkan ke polybag: Siapkan tempat pembibitan yang beratap paranet satu lapis. Ini untuk mencegah terik matahari dan air hujan secara langsung. Siapkan polybag, lalu diisi media tanam, terdiri atas 1 bagian pasir/sekam bakar, 2 bagian kompos dan 2 bagian tanah
Letakkan polybag dalam tempat pembibitan. Pindahkan benih kopi ke dalam polybag. Caranya dengan mencungkil tanahnya, bukan mencabut akarnya. Pencabutan bisa merusak akar benih kopi yang baru tumbuh. Pada tahap ini sekaligus lakukan sortasi benih. Pilihlah benih yang berakar lurus. Kalau tidak lurus biasanya akan tumbuh kerdil. Singkirkan benih yang kerdil
Letakan polybag berbaris, dengan jarak 1 meter, untuk memudahkan perawatan. Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari, tergantung kelembaban tanah. Agar tumbuh subur, bibit disemprot dengan Digrow Hijau konsentrasi 3 cc/ltr air mulai bibit berusia 3 bulan, dengan interval 10 hari sekali. Jika sudah berumur 8-9 bulan, bibit kopi bisa ditanam di perkebunan.
PENANAMAN
Jarak tanam sebaiknya 2,75 × 2,75 m2 (Robusta) atau 2,5 × 2,5 m2 (Arabika) atau 3 x 3 m2 (Liberika). Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm3, dan sudah sudah dibuat 3-6 bulan sebelum penanaman. Ketika menggali lubang, pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Biarkan lubang tanam terbuka
Dua bulan sebelum penanaman, tanah galian bagian bawah dicampur dengan 200 gram kapur. Kemudian masukkan ke dalam lubang tanam. 1 bulan sebelum bibit ditanam, campurkan tanah galian bagian atas dengan 20 kg pupuk kompos/pukan + 15 gram SP-36, dan masukkan ke dalam lubang tanam.
Ambil bibit kopi yang ada di polybag. Untuk mengurangi penguapan, pangkas daun-daun hingga tersisa 1/3 saja. pindahkan bibit kopi ke lubang tanam. Sebelumnya, gali sedikit lubang tanam, agar seluruh perakaran bibit bisa masuk. Tutup lubang agar tanaman berdiri kokoh. Jika perlu, beri ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh
PERAWATAN
Penyiraman : Penyiraman dilakukan sesuai kondisi kelembaban tanah. Pada musim kemarau, penyiraman tanaman kopi dilakukan dua minggu sekali
Penyiangan : Lakukan penyiangan setiap dua minggu sekali, hingga tanaman kopi sudah besar. Bersihkan gulma-gulma di bawah tajuk pohon kopi. Apabila tanaman kopi sudah besar, gulma-gulma yang dibersihkan bisa dimanfaatkan sebagai penutup tanah
Penyulaman : Penyulaman dilakukan dengan menggunakan benih kopi yang sama dan usia sama. Dengan perawatan lebih intensif, maka benih baru menjadi cepat tumbuh.
PEMANGKASAN BENTUK (1-3 tahun)
Tujuan : Membentuk kerangka Tanaman yang kokoh, Langkah-Langkah: Pucuk dipangkas ketinggian 80 cm. Cabang dipotong selang-seling searah jarum jam. Cabang bawah 30 – 40 cm dari tanah. Dari atas cabang dipotong sisakan mulai 2 ruas, cabang bawah 3 ruas, 4 ruas dan seterusnya
PEMUPUKAN
PENYEMPROTAN D.I.GROW
PEMBIBITAN : D.I.GROW hijau : 3 cc/ltr air Interval 7 – 10 hari sekali
TBM ( 0 – 3 tahun ) : D.I.GROW hijau : 3 cc/ltr air Interval 2 minggu sekali
TM ( ≥ 3 tahun ) : D.I.GROW merah : 5 cc/ltr air, 2 x aplikasi, D.I.Grow Hijau : 5 cc/ltr air, 1 kali aplikasi, selang-seling Interval 2 minggu sekali
PANEN
Jika dibudidayakan secara intensif, tanaman kopi jenis robusta dan liberika mulai berbuah pada umur 2,5 – 3 tahun. Untuk kopi arabika, panen perdana bisa dilakukan saat tanaman berumur 3 – 4 tahun. Pemanenan dilakukan secara manual dengan cara memetik buah yang telah masak. Tanda buah sudah masak antara lain terjadi perubahan warna kulit buah
Panen perdana biasanya belum banyak. Tetapi jangan khawatir, tanaman akan terus berbuah. Puncak produksi terjadi saat tanaman berumur 7 – 9 tahun. Periode pemanenan bisa berlangsung selama 4 – 5 bulan. Apabila pemetikan dilakukan hari ini, maka pemetikan berikutnya bisa dilakukan 10 – 14 hari kemudian. Begitu seterusnya sampai tanaman sudah tidak berbuah lagi dalam periode tersebut
PASCA PANEN
Pemanenan serta pengolahan pasca panen sangat menentukan kualitas kopi. Beberapa tahapan yang mesti dilalui usai pemanenan antara lain; Sortasi : Seleksi ketat berdasarkan kualitas buah kopi. Pengupasan kulit buah: bisa menggunakan mesin pengupas (pulper] tipe silinder. Bisa juga dilakukan secara tradisional (rendam, angkat, injak-injak).
Fermentasi : Biasanya dilakukan untuk kopi arabika. Tujuannya menghilangkan lapisan lendIr yang tersisa di kulit tanduk biji. Pencucian : menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit tanduk. Pengeringan : mengurangi kadar air dalam biji kopi yang semula 60 – 65% menjadi 12 %. Sortasi ulang : kriteria ukuran, kemulusan, dan kebersihan. Penggudangan : menyimpan biji kopi agar terjaga kualitasnya sebelum dipasarkan
PERAWATAN PASCA PANEN
Ketika tanaman kopi sudah berbuah beberapa periode, Anda perlu mencermati cabang-cabang yang produktif dan tidak produktif. Cabang yang tak produktif, atau yang terkena hama dan penyakit, perlu dipangkas. Metode ini disebut pemangkasan produksi. Tujuannya agar tanaman hanya fokus menumbuhkan cabang produktif.
Apabila pohon kopi mengalami penurunan produksi, Anda juga perlu melakukan pemangkasan. Metode ini disebut pemangkasan peremajaan. Ini bisa dilakukan setelah pemupukan susulan, untuk menjaga ketersediaan nutrisi.
JENIS TUNAS TANAMAN KOPI
Terdapat 3 Jenis Tunas yaitu ; Tunas Raja cirinya bercabang/sirip. Tunas Ranting Produktif cirinya cabang tunggal. Tunas Cacing cirinya cabang kecil tumbuh di antara buah dan ketiak daun pada tunas raja/tunas ranting. Tunas Penghasil Buah : Tunas Raja, Tunas Ranting Produktif