Penyakit bulai ( downy mildew ) merupakan penyakit utama bagi tanaman jagung. Serangan penyakit ini mulai terjadi umur dua minggu setelah tanam. penyakit bulai apabila tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan kehilangan hasil sampai 100%. Peningkatan suhu dan kelembaban diperkirakan akan semakin mempercepat perkembangbiakan dan penyebaran spora bulai melalui media udara, tanah ataupun benih.
Ciri umum yang ditimbulkan dari serangan bulai adalah munculnya butiran putih pada daun yang merupakan spora cendawan pathogen. Penyakit bulai yang disebabkan oleh cendawan Peronosclero sporamaydis, P. Spora javanica dan P. Spora philippinensis.
Gejala khas penyakit bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas yang jelas antara daun sehat. Pada daun permukaan atas dan bawah terdapat warna putih seperti tepung dan ini sangat jelas pada pagi hari.
Masa kritis tanaman jagung terserang bulai mulai benih ditanam sampai dengan umur 40 hari.
Berikut ciri-ciri gejala pada fase umur berbeda beda:
Gejala tanaman yang terserang berumur 2-3 minggu memiliki ciri-ciri:
👉 Daun berbentuk kecil, meruncing dan kaku
👉 Warna daun menguning
👉 Pertumbuhan batang terhambat
Tanaman yang berumur 3-5 minggu memiliki ciri-ciri:
👉 Daun berubah warna menjadi pucat mulai dari bagian pangkal daun ke ujung daun
👉 Tanaman mengalami gangguan pertumbuhan
Tanaman yang terserang umur dewasa memiliki ciri – ciri :
👉 Pada daun tua terdapat garis-garis kecoklatan
👉 Tongkol berubah bentuk dan isi.
Pengendalian penyakit bulai
👉 Penggunaan varietas tahan
👉 Penerapan pola tanam dan pergiliran tanaman
👉 Sanitasi lingkungan pertanaman jagung
👉 Rotasi tanaman dengan tujuan untuk memutus ketersediaan inokulum bulai dengan menanam tanaman dari bukan sereal.
👉 Perlakuan Benih, Sebelum ditanam sebaiknya benih dicampur terlebih dahulu dengan fungisida yang berbahan aktif dimetomorf , metalaksil
👉 Lakukan Penyemprotan ketika tanaman jagung berumur 1 minggu hingga 35 hst dengan fungisida berbahan aktif iprodium dan Azosistrobin dengan dosis 15-25cc setiap 17 liter air, semprotkan dengan jarak 7 hari
Oleh : Jinsono Purba, SP.