Kiat Sukses Budidaya Lada

Kiat-Sukses-Budidaya-Lada

Tanaman lada (Piper nigrum L) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman ini dapat mulai berbuah pada umur tanaman berkisar antara 2-3 tahun. Tetapi dengan menggunakan D.I.Grow, lada usia 1-1,5 tahun sudah berproduksi.  Di Indoensia komoditas ini banyak diusahakan petani dalam bentuk perkebunan kecil yang diusahakan secara turun temurun dengan padat tenaga kerja. Produktivitas kebun lada rakyat di Indonesia masih tergolong rendah yaitu rata-rata 500 – 650 kg/ha, dibanding produktivitas nasional yang mencapai 800 kg/ha

SYARAT PERTUMBUHAN

 Iklim
– Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
– Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
– Suhu udara 20°C – 34 °C.
– Kelembaban udara 50% – 100%  lengas nisbi dan optimal antara 60% – 80% RH.
– Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.

Ketinggian tempat 300 – 1.100 dpl.

TEKNIS BUDIDAYA

Pembibitan/Bahan Tanaman

Tanaman lada dapat diperbanyak secara generatif dengan biji, dan vegetatif dengan setek. Perbanyakan menggunakan setek lebih praktis, efisien dan bibit yang dihasilkan sama dengan sifat induknya. Setek tanaman lada dapat diambil dari sulur panjat, sulur gantung, sulur tanah dan sulur buah (cabang buah), dengan memotong 3-4 mata atau 2-3 ruas batang stek.

Sulur panjat adalah sulur yang tumbuh memanjat tanaman penegak, mempunyai cukup akar lekat pada setiap buku, apabila ditanam akan menghasilkan tunas dan akar lekat yang dapat langsung melekat pada penegak lada. Bibit yang baik adalah dari Sulur Panjat.

Sulur gantung adalah sulur panjat yang menggantung atau tidak tumbuh memanjat pada tanaman penegak, tidak mempunyai akar lekat, apabila ditanam akan menghasilkan tunas yang tidak dapat langsung melekat pada tanaman penegak, cabang buah keluarnya lambat (3-4 tahun).

Sulur tanah adalah sulur yang tumbuh merayap dipermukaan tanah, akar lekatnya terbatas, tiap buku tidak keluar akar, apabila di tanam akan menghasilkan tunas yang tidak dapat langsung melekat pada tanaman penegak, cabang buah/buah keluarnya lambat (3-4 tahun).

Sulur buah (cabang buah) adalah cabang buah, tidak mempunyai akar lekat, apabila ditanam akan cepat menghasilkan buah, tetapi tanaman lada tidak dapat tumbuh tinggi dan tidak melekat pada tanaman penegak, perakarannya dangkal, mudah stres apabila ketersediaan air tanah terbatas, keluarnya cabang buah cepat, pada umur 1 tahun sudah menghasilkan buah.

TEKNIK PENANAMAN 

  • Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi bisa juga ditanam dengan tanaman lain.
  • Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
  • Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
  • Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
  • Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
  • Taburkan pupuk kandang 500 gram/tanaman yang sudah matang.
  • Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar : NPK 20 gram/tanaman
  • Segera setelah ditutup, disiram dengan D.I.Grow Hijau dosis 3 cc/ltr air/tanaman
  • Penyemprotan Digrow Hijau dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan dosis 3 cc/lite air, semprot merata pada bagian batang dan daun tanaman.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.

Pengikatan-Sulur-Panjat

Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan  penyiangan

Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.

Pemupukan Susulan
Penyemprotan D.I.Grow Hijau dilakukan selama tanaman masa pertumbuhan sampai usia 1 tahun dengan dosis 3 cc/liter air, interval aplikasi 2 minggu sekalii. Bila sudah lebih dari 1 tahun baru gunakan D.I.Grow merah dengan dosis 5 cc/liter air, interval 2 minggu sekali.  Selanjutnya penyemprotan 2x Digrow merah selanjutnya diselingi 1 x Digrow Hijau dan begitu seterusnya berulang.

Pupuk makro diberikan sebagai berikut :

Pemberian Pupuk Makro

Penggunaan Tajar ( Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..

Hama dan Penyakit

Hama utama yang menyerang tanaman lada adalah :

  • Penggerek batang (Lophobaris piperis) : dikendalikan dengan Insektisida dengan Bahan Aktif Deltametrin.
  • Penghisap buah (Dasynus piperis) : dikendalikan dengan Insektisida dengan Bahan Aktif Asefat, Beta Sifultrin atau Sipermetrin)
  • Penghisap bunga (Diconocoris hewetti) : dekendalikan dengan Insektisida dengan bahan aktif Sipermetrin, Klorfirifos, atau Karbaril.

Penyakit utama tanaman lada adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh jamur Phytophthora capsici.  Hal ini dapat dikendalikan dengan Fungisida dengan bahan aktif Propineb atau Aluminium fosetil.

Panen & Pasca Panen
Buah lada yang telah siap dipanen ditandai dengan warna hijau tua, buah telah berumur 6- 7 bulan. Untuk mengetahui buah lada siap dipanen dengan cara memencet/memijit buah lada, bila keluar cairan putih maka buah lada tersebut belum siap dipanen.  Buah lada siap dipanen apabila dalam satu tandan buah terdiri atas buah lada merah (2%), kuning (23%) dan hijau tua (75%).  Buah lada dipanen sekaligus dengan tangkainya (tandan buah) dengan cara dipetik menggunakan tangan.  Tangkai buah yang tua tidak liat, mudah dipetik dan mudah dipatahkan. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak. Pemetikan dilakukan sekaligus atau bertahap sesuai perkembangan buah lada.

Panen-dan-pasca-panen-lada

Buah lada yang sudah dipanen ditumpuk selama 2-3 hari atau langsung dirontok untuk memisahkan buah dari tangkainya. Proses perontokan dilakukan dengan cara meremas-remas tandan buah lada atau diinjak-injak.  Memisahkan buah dari tangkainya juga dapat dilakukan

dengan menggunakan alat perontok tipe pedal atau motor yang digerakkan oleh bensin/listrik. Buah lada yang sudah layu/agak kering mudah terlepas dari tangkainya.  Buah yang sudah dirontok akan diolah apakah menjadi lada hitam atau lada putih.  Jika dibuat menjadi lada hitam, buah lada tersebut langsung dijemur di bawah sinar matahari 2-3 hari sampai mencapai kadar air 15%.  Jika ingin dibuat lada putih, maka buah tersebut akan direndam dalam karung pada air mengalir 10-14 hari, kemudian diinjak-injak maka kulit ari akan cepat terlepas, kemudian dicuci bersih dan dijemur hingga kadar air sekitar 12-15%.