H. Kamaludin, Ds. Marga Mukti, Kec. Pangalengan, Bandung-Jawa Barat
Kentang Goreng (French fries) merupakan produk olahan yang menunjukkan kecenderungan semakin populer dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia. Kendala ketersediaan bahan baku kentang yang cocok untuk pembuatan french fries menyebabkan sebagian besar produk tersebut masih diimpor dalam bentuk frozen french fries.
Saat ini varietas yang berkembang di masyarakat dengan pertanaman mencapai 80- 90% didominasi oleh varietas Granola. Namun varietas ini tidak memenuhi syarat sebagai bahan baku industri (potato chips dan french fries), kadar bahan kering kentang Granola yang dibudidayakan berkisar antara 14- 17,5%, sehingga berdasarkan pengkelasan kadar bahan kering, kentang tersebut termasuk dalam kategori rendah. Kadar bahan kering kentang yang kurang dari 20 persen sebaiknya digunakan untuk sayuran atau salad dan kurang sesuai untuk bahan dasar industri (potato chips dan french fries).
Industri pengolahan kentang membutuhkan bahan baku kentang yang memenuhi persyaratan kualitas tertentu dan ini hanya dapat dipenuhi melalui hasil budidaya kentang yang baik.
Pak H.Kamaludin, salah seorang petani kentang yang berlokasi di Kp.Loscimaung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Bandung telah berhasil bukan saja meningkatkan bobot panen tetapi juga meningkatkan kualitas umbi kentang varietas Granola G3 yang ditanam di lahan miliknya seluas 1 Ha dengan menggunakan Pupuk DI Grow.
sehingga hasil panen kentangnya tidak dijual ke pasar tradisional melainkan dibeli langsung oleh suplier untuk memenuhi kebutuhan restoran-restoran siap saji (french fries) dan juga kebutuhan industri (potato chips). Lalu kualitas kentang seperti apa yang akan dihasilkan ketika kita menggunakan Pupuk DI Grow..?? Berikut ini penuturannya
Kata H. Komaludin “Saya Mengenal Pupuk DI Grow dari Pak Dadang (Dealer Bandung) .. Sudah lebih dari 5 tahun saya pakai untuk tanaman kentang … hasilnya sangat memuaskan.., selain meningkatkan bobot panen, kualitas umbi kentang juga menjadi lebih baik …warna umbi menjadi lebih kuning, kulit lebih tebal, kandungan pati meningkat dan kadar air menurun..sehingga rasa olahan kentang menjadi lebih renyah..pulen..dan nikmat..”
Foto Hasil Umbi Kentang Usia 85 HST Menggunakan POC D.I. Grow
Sebelum Memakai Pupuk DI Grow, Biasanya hasil panen berkisar antara 1-1,5 kg per pohon, tetapi setelah memakai pupuk DI Grow bisa mencapai 2 Kg per pohon, dengan 5 kali aplikasi penyemprotan yaitu 3 kali fase Vegetatif, sampai Usia 45 HST memakai Pupuk DI Grow Hijau dan 2 kali fase generatif dimulai pada usia 55 HST dengan Pupuk DI Grow Merah dengan dosis penyemprotan 5 ml/liter.
Umbi Kentang yang memakai Pupuk DI Grow (85 HST) sudah terlihat lebih kuning warnanya jika dibandingkan dengan umbi kentang tanpa pemakaian pupuk DI Grow (105 HST), walaupun usianya baru 85 HST dan masih ada waktu 20 hari lagi ke masa panen (Usia Panen Kentang, 105 HST).
Penguatan warna kuning umbi ini merupakan hasil kerja dari hormon-hormon dan senyawa enzymatic yang terkandung di dalam Pupuk DI Grow. Sudah pasti dengan hasil seperti ini, akan lebih menguntungkan petani karena suplier-suplier restoran cepat saji yang menyediakan french fries (kentang goreng) akan membeli dengan harga yang lebih tinggi. French fries merupakan makanan ringan yang lebih mengutamakan kenampakan, kerenyahan dan warna.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan peningkatan kualitas french fries terutama dari segi warnanya. Warna french fries terbaik yang dikehendaki konsumen yaitu kuning merata. Karena umbi kentang yang dipupuk oleh DI Grow sudah memiliki warna kuning alami yang cerah, maka tidak diperlukan lagi rekayasa pengolahan pangan yang cenderung menggunakan bahan-bahan kimia.
Umbi Kentang yang dihasilkan dari tanaman yang memakai Pupuk DI Grow teksturnya lebih kering dan bertepung jika dibandingkan dengan umbi dari tanaman tanpa pemberian Pupuk DI Grow. Disamping itu kulit umbi lebih tebal dan tidak ada yang terkelupas meskipun umbi baru berusia 85 HST.
Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian Pupuk DI Grow membantu menurunkan Kadar air Umbi Kentang yang dihasilkan. Kadar air kentang berkisar antara 82-88 %. Umbi yang baik yang digunakan sebagai bahan baku harus mempunyai kadar air yang rendah agar tidak hancur bila digoreng.
hal ini berhubungan dengan kadar bahan kering yang tinggi. Kandungan bahan kering yang tinggi merupakan suatu keharusan untuk memperoleh hasil pengolahan umbi yang baik. Kadar bahan kering yang baik untuk kentang olahan minimal 16,7% (Indofood) yang memberikan tekstur renyah
Penggunaan Pupuk DI Grow pada varietas Granola selain dapat meningkatkan bobot panen juga mampu memperbaiki kualitas umbi kentang yang dihasilkan dengan menurunnya Kadar air , Meningkatnya kadar pati serta memperbaiki warna daging umbi menjadi kuning cerah sehingga produk olahan warnanya menjadi lebih menarik dan memilki tekstur yang renyah.