Untuk pembudidaya cabai, serangan antranoksa merupakan penyakit yang paling sering ditemukan dan menjadi momok bagi petani cabai. Kerugian akibat serangan antranoksa yang memiliki sebutan lain ‘patek’ atau ‘busuk kering’ ini bisa mencapai 100 persen (BPTP Lampung, 2017).
Konsultan HPT D-Grow Bapak Ir. Jinsono Purba, mengatakan antranoksa sangat berkembang pada kondisi cuaca yang ekstrim, dimana cuaca sangat panas dan jarang hujan. Dan, kondisi makin parah jika tanaman banyak asupan Nitrogen (N) dan kekurangan Kalsium (Ca).
“Antranoksa disebabkan oleh berkembangnya jamur Colletotricum capsici pada bagian buah tanaman cabe yang membran sel-nya tipis karena kekurangan Kalsium. Dinding sel yang tipis membuat tanaman cabai mudah terserang jamur tersebut,” ucap Jinsono.
Gejala awal antranoksa ditandai dengan adanya bercak cokelat kehitaman pada bagian buah, kemudian meluas menjadi busuk lunak. Bagian tengah buah cabai, terlihat bercak-bercak yang merupakan kelompok seta dan konidium yang berwarna titik-titik hitam.
“Jika cabai terserang antranoksa yang parah, buah cabai akan mengerut dan mengering. Bentuknya seperti jerami. Cuaca panas dan lembab dapat mempercepat perkembangan penyakit. Nah, sebaiknya dilakukan pencegahan daripada merugi akibat serangan antranoksa,” sambung Jinsono.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan, pertama mengecek pH tanah sebelum tanam. Sebab, pupuk akan tidak ada manfaatnya jika pH tanah tidak netral. Kedua, mengatur jarak tanam, disarankan tidak terlalu rapat pada musim hujan. Ketiga, memberikan nutrisi yang seimbang, yaitu Nitrogen, Fosfor, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, dan Boron.
Foto Cabai Menggunakan POC D.I. Grow
Jika cabai terserang antranoksa yang parah, buah cabai akan mengerut dan mengering. Bentuknya seperti jerami. Cuaca panas dan lembab dapat mempercepat perkembangan penyakit. Nah, sebaiknya dilakukan pencegahan daripada merugi akibat serangan antranoksa,” sambung Jinsono.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan, pertama mengecek pH tanah sebelum tanam. Sebab, pupuk akan tidak ada manfaatnya jika pH tanah tidak netral. Kedua, mengatur jarak tanam, disarankan tidak terlalu rapat pada musim hujan. Ketiga, memberikan nutrisi yang seimbang, yaitu Nitrogen, Fosfor, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, dan Boron.pupuk daun, sebab bisa mengurangi ataupun mencegah serangan antranoksa.
“Antranoksa bisa dicegah atau dikurangi dengan pemberian pupuk Kalsium yang berfungsi untuk mempertebal dinding sel, dipakai sebagai pupuk kocor pada 1-18 MST. Cabai yang diberikan Kalsium lebih tahan terhadap perubahan kondisi iklim di lapangan yang cenderung tidak bisa terprediksi.
Selain Kalsium, tanaman cabai juga memerlukan Kalium. yang bisa digunakan sebagai pupuk dasar sebelum tutup mulsa, dan NPK sebagai pupuk kocor pada 5-18 MST
Oleh: Ir. Jinsono Purba (Konsultan HPT D-Grow)