Asam alginat adalah senyawa polisakarida alami yang terdapat di dinding sel rumput laut cokelat (seperti Sargassum, Laminaria, atau Ascophyllum). Di dalam Pupuk DI.Grow, asam alginat punya peran penting karena sifatnya yang hidrofilik (mudah menyerap air) dan mampu membentuk gel atau larutan kental.
Peran Asam Alginat dalam Pertumbuhan Tanaman
Asam alginat merupakan komponen dominan dalam Pupuk DI.Grow, senyawa alami ini telah lama dimanfaatkan sebagai biostimulan tanaman karena mampu meningkatkan kesehatan, ketahanan, dan produktivitas tanaman. Salah satu peran utamanya adalah memperbaiki ketersediaan air dan nutrisi di zona perakaran, yang menjadi kunci utama bagi pertumbuhan optimal tanaman.
- Memperbaiki Ketersediaan Air dan Nutrisi

Asam alginat memiliki kemampuan unik untuk menyerap dan menyimpan air di sekitar akar. Hal ini membuat tanaman tetap mendapat pasokan air lebih lama, bahkan pada kondisi tanah kering atau saat musim kemarau. Dengan cadangan air yang cukup, tanaman mampu mempertahankan kesegaran (turgiditas) sel, sehingga proses fisiologis seperti fotosintesis dan penyerapan hara tetap berjalan lancar.
Selain itu, molekul alginat bersifat koloid dan mampu mengikat unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), serta unsur mikro penting lainnya. Unsur hara yang terikat ini kemudian dilepaskan secara perlahan, sehingga ketersediaannya lebih stabil dan efisien diserap oleh akar. Dengan mekanisme pelepasan bertahap ini, kehilangan nutrisi akibat pencucian (leaching) dapat ditekan, dan efisiensi pemupukan meningkat.
Kombinasi kemampuan menyimpan air dan mengatur ketersediaan hara menjadikan asam alginat sebagai solusi alami untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, produktif, dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang ideal.
2. Merangsang Perkembangan Akar

Selain menjaga ketersediaan air dan nutrisi, asam alginat juga berperan aktif dalam merangsang perkembangan sistem perakaran. Kandungan bioaktif di dalamnya membantu mempercepat pembentukan akar serabut dan rambut akar baru. Akar serabut dan rambut akar inilah yang memperluas bidang penyerapan nutrisi, sehingga tanaman dapat memperoleh unsur hara dengan lebih maksimal.
Tidak hanya itu, akar yang tumbuh dengan sehat juga lebih tahan terhadap berbagai cekaman lingkungan, seperti kekeringan, tanah miskin hara, atau kondisi salinitas tinggi. Dengan sistem akar yang kuat dan luas, tanaman memiliki fondasi yang lebih baik untuk bertahan hidup sekaligus mendukung pertumbuhan bagian vegetatif maupun generatif secara optimal.
Kombinasi antara peningkatan penyerapan nutrisi dan daya tahan akar yang lebih tinggi menjadikan Pupuk DI.Grow sebagai solusi alami yang efektif untuk memperkuat tanaman sejak tahap awal pertumbuhannya.
- Memperbaiki Struktur Tanah
Selain berperan dalam penyediaan air dan nutrisi, asam alginat juga memberikan manfaat besar dalam memperbaiki struktur tanah. Molekul alginat mampu mengikat partikel tanah menjadi agregat yang lebih stabil. Agregat tanah yang stabil membuat tanah menjadi lebih gembur, tidak mudah memadat, dan lebih tahan terhadap erosi. Tanah yang gembur memudahkan akar menembus lebih dalam, sekaligus memperluas area perakaran untuk menyerap nutrisi dan air secara maksimal.

Perbaikan struktur tanah ini juga berpengaruh langsung pada peningkatan aerasi tanah, yaitu ketersediaan ruang udara di antara pori-pori tanah. Dengan aerasi yang baik, akar tanaman dapat “bernapas” lebih leluasa, sehingga proses metabolisme di dalam jaringan akar berjalan optimal. Akar yang sehat akan lebih efektif dalam menyerap hara dan air, serta lebih tahan terhadap kondisi cekaman lingkungan seperti kekeringan atau kelebihan air.
Dengan demikian, peran Pupuk DI.Grow tidak hanya sebatas sebagai penyedia nutrisi tambahan, tetapi juga sebagai pembangun ekosistem tanah yang sehat, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman secara berkelanjutan.
- Meningkatkan Aktivitas Mikroba Menguntungkan
Selain berperan langsung pada fisiologi tanaman, asam alginat juga memberikan manfaat besar bagi kehidupan mikroba di dalam tanah. Molekul alginat merupakan salah satu bentuk karbon organik yang mudah dimanfaatkan oleh mikroorganisme tanah sebagai sumber energi. Dengan adanya suplai karbon ini, populasi mikroba menguntungkan dapat tumbuh lebih aktif dan stabil.
Mikroba yang aktif berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah. Beberapa di antaranya mampu melarutkan hara yang terikat, seperti fosfat dan kalium, sehingga lebih mudah diserap akar tanaman. Selain itu, mikroba tertentu juga memproduksi berbagai zat pengatur tumbuh alami seperti auksin, giberelin, dan sitokinin, yang mendukung pertumbuhan akar, batang, maupun daun.
Dengan meningkatnya aktivitas mikroba menguntungkan, ekosistem tanah menjadi lebih seimbang, proses dekomposisi bahan organik berlangsung lebih cepat, dan ketersediaan hara menjadi lebih stabil. Hasil akhirnya, tanaman tidak hanya mendapatkan nutrisi yang cukup, tetapi juga memiliki sistem perakaran yang lebih sehat dan kuat.
- Meningkatkan Ketahanan Tanaman terhadap Stres
Asam alginat juga berperan penting dalam membantu tanaman menghadapi berbagai kondisi lingkungan yang tidak ideal. Salah satu mekanismenya adalah dengan mengurangi efek kekeringan, karena molekul alginat mampu menyerap dan menahan air lebih lama di sekitar zona akar. Dengan demikian, tanaman tetap mendapat suplai air secara bertahap meskipun berada pada kondisi tanah kering atau saat curah hujan minim.

Selain itu, sifat alginat yang mengikat air juga membantu sel-sel tanaman tetap turgid (segar). Kondisi ini sangat penting agar proses metabolisme, seperti fotosintesis dan penyerapan nutrisi, tetap berjalan dengan baik. Hasilnya, tanaman mampu mempertahankan pertumbuhan dan produktivitasnya walau berada dalam kondisi cekaman lingkungan, seperti kekeringan, suhu tinggi, atau kualitas tanah yang kurang mendukung.
Dengan ketahanan yang lebih baik terhadap stres, tanaman bukan hanya bertahan hidup, tetapi juga mampu terus berkembang secara optimal sehingga potensi hasil panen tetap tinggi meskipun kondisi lingkungan tidak sepenuhnya ideal.