BUDIDAYA JAHE SEMAKIN MENGGIURKAN DI MASA PANDEMI

APA ITU TANAMAN JAHE ?

Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan tanaman rimpang yang bernilai ekonomi tinggi dan biasa digunakan sebagai rempah-rempahan atau bahan obat. Tanaman jahe termasuk dalam hortikultura biofarmaka.  Berdasarkan bentuk, warna dan aroma rimpang serta komposisi kimianya dikenal ada tiga jenis jahe, yaitu: Jahe putih besar (gajah),  Jahe putih kecil (jahe emprit/Suntil) dan Jahe merah.

Foto 1. Morfologi Tanaman Jahe

PERBEDAAN 3 JENIS JAHE

JAHE PUTIH BESAR ( Gajah) mempunyai rimpang besar berbuku, berwarna putih kekuningan dengan diameter 8-8,5 cm, aroma kurang tajam, panjang rimpang 15- 32 cm. Kadar minyak atsiri 0,8-2,8%.

Foto 2. Jahe Putih Besar (Gajah)

JAHE PUTIH KECIL (jahe emprit/Suntil) mempunyai rimpang kecil berlapis-lapis, aroma tajam, berwarna putih kekuningan dengan diameter 3-4 cm, panjang rimpang 6-32 cm. Kadar minyak atsiri 1,5-3,5%.

Foto 3. Jahe putih kecil (jahe emprit/Suntil)

JAHE MERAH mempunyai rimpang kecil berlapis-lapis, aroma sangat tajam, berwarna jingga muda sampai merah dengan diameter 4-4,5 cm, panjang rimpang 12-13 cm. Kadar minyak atsiri 2,8-3,9%.

Foto 4. Jahe merah

PELUANG BUDIDAYA JAHE DI MASA PANDEMI COVID-19

Tanaman jahe memiliki peluang potensial pada masa pandemi seperti saat ini karena jahe banyak dicari oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai obat atau ramuan tradisional penambah daya tahan tubuh.  Harga awal masing-masing jenis jahe sebelum pandemi adalah: Harga Jahe Gajah = Rp. 13.000 – 15.000 /kg,  Harga Jahe Emprit = Rp.12.000 /kg, Harga Jahe Merah = Rp.20.000 – 25.000 /kg.   

Harga Setelah Pandemi Covid-19 masing-masing jenis jahe adalah: Harga Jahe Gajah =  Rp.20.000 /kg – Rp 26.000/kg, Harga Jahe Emprit   = Rp.20.000 /kg – Rp 28.000/kg,  Harga Jahe Merah  berkisar antara  Rp.38.000/kg – Rp 55.000/kg.  Kenaikan harga dipengaruhi oleh banyaknya permintaan konsumen dan Industri Jamu, tetapi pasokan bahan bakunya sedikit….PELUANG !!!!

KANDUNGAN DAN MANFAAT JAHE

Kandungan Kimia Jahe :  Vitamin C dan  Mg , berfungsi membantu tubuh memperkuat      system imum tubuh.  Gingerol, Shogaol dan  Zingerone ,  berfungsi sbg Antioksidan bagi tubuh, senyawa pembuat rasa pedas pada jahe.  Minyak esensial/atsiri 1-3%,  Oleoresin 5 – 10%, Pati 50 – 55%, Kadar air 7 – 12%, dan sejumlah kecil protein, serat, lemak dan abu

Manfaat Jahe Secara Umum: Sebagai  Rempah, Aroma & Obat Herbal diantaranya, Anti Inflamasi, Antimikroba, Anti kanker, Anti Diabetes, Anti lipidemik,  Antiematik Berpengaruh terhadap system kardiovaskular yaitu membantu terhadap tekanan darah dan beban jantung. Mengurangi rasa sakit kepala, mual dan muntah.

ANALISA USAHA JAHE

Foto 5. Analisa Usaha Jahe

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAHE

SYARAT TUMBUH :  Tinggi tempat  0 – 1.500 m dpl,  optimal 300-900 m dpl.   Suhu/ Temperatur  2-30 ̊ C,  Curah Hujan  2.500 – 4000 mm/tahun (7-9 Bulan Basah).  Tekstur Tanah , Bertekstur ringan – sedang, gembur, subur,  kandungan Bahan Organik tinggi.  pH Optimal , 6 – 7.  % Naungan  0 % – 30%,  Drainase,  Baik

BAHAN TANAMAN

Jahe diperbanyak dengan menggunakan stek rimpang yang sehat dan tidak cacat.  Rimpang yang akan digunakan untuk benih harus sudah tua minimal berumur 10 bulan. Ciri-ciri rimpang yang sudah tua antara lain: (1) Kandungan serat tinggi dan kasar,    (2) Kulit licin dan keras tidak mudah mengelupas (3) Warna kulit mengkilat menampakan tanda bernas.  Kebutuhan benih jahe/Ha: (a) Jahe putih besar (gajah) : sekitar 2-3 ton.  (b) Jahe putih kecil  dan jahe merah: sekitar 1-1,5 ton.

PEMBIBITAN/PERSEMAIAN

Potong rimpang dengan 2-3 bakal mata tunas, yang baik dengan bobot sekitar 25-60 gr (jahe putih besar), jahe putih kecil dan jahe merah masing-masing bobotnya 20-40 gr.  Potongan rimpang dicelupkan dengan larutan Fungisida agar terhindar  dari busuk rimpang, kemudian tiriskan dan keringangingkan

Sebelum ditanam,  benih terlebih dahulu ditunaskan dengan cara menyemaikan, yaitu menghamparkan rimpang di atas jerami/alang-alang tipis, di tempat yang teduh atau di dalam gudang penyimpanan dan tidak ditumpuk. Atau disemai di bedengan penyemaian dengan media kompos + sekam bakar (1:1). Selama penyemaian, dilakukan penyiraman setiap hari sesuai kebutuhan. Benih/rimpang yang sudah bertunas dengan tinggi mencapai 1-2 cm, siap ditanam di lapangan

Foto 6. Bibit Tanaman Jahe

PERSIAPAN LAHAN/TEMPAT TANAM

Sistem budidaya dapat dilakukan dengan 2 cara: Sistem Tanam di Lahan/Kebun (untuk lahan luas) Sistem Polibag/Karung (untuk lahan sempit). Untuk Lahan Kebun, perlu dilakukan olah tanah, dibuat bedengan, lebar bedengan 100-120 cm, tinggi bedengan 25-30 cm dan panjang bedengan menyesuaikan dengan kondisi lahan dengan jarak antar bedengan 40-50cm. Setelah dibuat bedengan atau  guludan kemudian dibuat lubang tanam sedalam 5-7 cm.  Taburkan Pukan/kompos 200 – 300 gram/lubang.

Foto 7. Sistem Tanam Jahe di Kebun

Untuk Sistem Polibag/Karung, perlu dilakukan persiapan media dengan campuran Tanah : Kompos/Pukan:Sekam Bakar/pasir (2:1:1) + Pupuk NPK 30-40 gram/bag .  Campur hingga merata dan masukan dalam karung/Polibag.  Sebaiknya biarkan seminggu sebelum ditanami.

Foto 8. Sistem Tanam Jahe di karung Plastik

PENANAMAN

Ketersediaan air sangat penting pada saat penanaman. Bila jahe hendak ditanam di tanah tegalan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Namun apabila akan ditanam di daerah dengan curah hujan tinggi maka penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun. Benih jahe ditanam sedalam 5-7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat menghambat pertumbuhan.

Jarak tanam yang digunakan untuk jahe putih besar yang dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm atau 60 cm x 40 cm, apabila dipanen muda jarak tanam yang dianjurkan adalah 40 cm x 30 cm. Sedangkan jahe putih kecil dan jahe merah jarak tanam digunakan 60 cm x 40 cm. Setelah jahe ditanam perlu ditutup dengan mulsa (jerami, alang-alang) untuk melindungi tunas yang baru tumbuh/muncul ke permukaan tanah yang belum mampu menahan teriknya matahari.

Foto 9. Pemupukan Sistem Kebun

PEMUPUKAN SISTEM KARUNG/POLYBAG

Media Tanam dicampur hingga merata berupa Tanah ,Kompos/Pukan ,Sekam Bakar/Pasir dengan perbandingan  1 :1 : 1 ditambah arang sekam, dolomit,  pupuk NPK  sebanyak 30-40 gram/karung.  Pupuk Susulan : Sistem Kocor dengan Aplikasi sebulan sekali, yaitu Campuran  pupuk NPK 10 gram + 1 liter air + 5 cc Digrow dengan Dosis/bag  : 250 cc campuran

Foto 10. Media Tanam Sistem Polybag

APLIKASI PUPUK DI.GROW

PERSEMAIAN : Semprot pertama setelah daun telah terbentuk sempurna (2-3 helai daun) Semprot dengan Digrow Hijau konsentrasi 3 cc/liter air, pada batang dan daun Interval aplikasi 10 hari sekali, hingga pindah tanam ke lapangan

Foto 11. Bibit Tanaman Jahe

PINDAH TANAM DI LAPANGAN/KARUNG:   Digrow Hijau ,  Usia Tanaman 0 – 3 bulan setelah tanam dengan Konsentrasi 3 cc/liter air, Interval Aplikasi 2 minggu sekali, Semprot pada daun dan batang

Foto 12. Tanaman Jahe Umur 3 Bulan

Digrow Merah,  Usia Tanaman ≥ 4 bulan setelah tanam dengan Konsentrasi 3 -5  cc/liter air      Interval Aplikasi 2 minggu sekali Semprot pada daun dan batang

Foto 13. Sistem Tanam Jahe di Polybag

PENYULAMAN, PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN

PENYULAMAN : Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati atau  pertumbuhannya tidak baik Penyulaman dilakukan pada umur 1-1,5 bulan dengan menggunakan benih cadangan yang telah diseleksi dan disemaikan

PENYIANGAN : Dilakukan setiap 1 bulan sekali, atau tergantung kondisi gulma. Dianjurkan cara manual yaitu dengan mencabut gulmanya dengan tangan atau dengan menggunakan kored, dan bisa juga dengan herbisida (harus hati-hati, karena berdampak terhadap tanaman)

Foto 14. Penyiangan Tanaman Jahe

PEMBUMBUNAN : Pembumbunan dilakukan menjelang pemupukan, guna menggemburkan tanah, sekaligus agar rimpang yang muncul tertutup tanah, setelah terbentuk rimpang degan 4-5 anakan.

PANEN DAN PASCA PANEN

PANEN :  Pemanenan jahe tergantung pada produk akhir yang diinginkan. Kalau untuk konsumsi segar, misalnya untuk bumbu masak, jahe dipanen pada umur 8 bulan.  Kalau untuk keperluan bibit dipanen umur 10 bulan atau lebih.  Bila  untuk keperluan asinan jahe dan jahe awet, tanaman jahe dipanen pada umur muda yakni 3-4 bulan.  Potensi Produksi:  Jahe Gajah           20 – 30 ton/Ha  dan  Jahe Emprit/Merah  10 – 15 ton/Ha

Foto 15. Panen Tanaman Jahe

PASCA PANEN :  Setelah panen, rimpang harus secepatnya dibersihkan dan dicuci, rimpang dikering anginkan. Rimpang jahe dapat langsung digunakan sebagai produk rimpang segar atau dapat diolah  menjadi produk lain diantaranya : simplisia, serbuk jahe, asinan jahe, sirup jahe, instan jahe, permen jahe, manisan jahe, minyak atsiri dan oleoresin (campuran resin jahe + minyak atsiri jahe).

Foto 16. Produk Olahan Jahe

TIPS MENCARI PENAMPUNG

Sebaiknya sebulan sebelum panen sudah mulai mencari penampung (buyer), caranya : searching di Google “Penampung Jahe wilayah………”.  Masuk atau bergabung di Grup Jual-Beli Jahe di FB atau di Medsos lainnya.  Di grup tersebut kita bisa promosikan hasil panen jahe kita serta mencari tahu kepada anggota grup lainnya, penampung Jahe di wilayah yang kita maksud.  

Foto 17. Pengepul Jahe
Foto 18. Penampung Jahe