Tanaman kentang yang mempunyai nama latin Solanum tuberosum L adalah tanaman dataran tinggi yang tumbuh pada ketinggian 1000 sampai 2000 m dpl dengan suhu rata-rata 14oC – 22oC , walaupun bisa juga tumbuh pada ketinggian 800 m dpl, tetapi umbinya kecil. Budidaya kentang di Indonesia dimulai pada abad ke-18. Umbi kentang dewasa ini adalah salah satu tanaman yang memiliki nilai jual yang cukup stabil dan relatif tinggi, oleh karena itu bertani kentang adalah salah satu hal yang menjanjikan untuk mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.
Umbi ketang merupakan salah satu makan pokok dunia dari lima kelompok besar selain gandum, beras, jagung dan terigu (Ubi kayu). Selain mengandung karbohidrat, kentang juga diperkaya vitamin C, vitamin B dan Zat besi, serta Kalium yang dikandung juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang dapat dibuat minuman yang berkhasiat untuk mengurangi gangguan saat haid
Pada saat ini Produksi kentang di Indonesia berkisar pada rata-rata 9,4 ton/Ha, jauh lebih rendah dibandingkan produksi kentang di eropa yang berkisar pada rata-rata 25,5 ton/Ha. Rendahnya hasil tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti teknologi bercocok tanam yang kurang memadai, dalam hal ini pemupukan dan pengolahan lahan serta penangan pasca panen yang kurang baik
Foto Suasana Sortir Panen Kentang Menggunakan POC D.I Grow
Dalam membudidayakan Tanaman kentang, Kesuburan Tanah memang memegang peranan sangat penting, karena tanah yang subur dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa faktor yang menyebabkan kesuburan tanah adalah bahan organik, keasaman tanah, struktur tanah, tekstur tanah, serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat hara.
Selain kesuburan tanah, kegemburan tanah juga sangat di kehendaki untuk membentu perkembangan akar tanaman kentang dalam membentuk umbi yang sempurna. Tanah juga harus mengandung banyak humus/zat makanan, karena penyimpanan zat makanan sangat diperlukan bagi tanaman kentang sehingga dapat tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang besar dan sehat. Maka dari itu pengolahan lahan serta pemupukan yang tepat sangat diperlukan dalam pembudidayaan tanaman kentang tersebut
Pengolahan lahan
Yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan adalah lahan di bersihkan dari gulma dan dibajak terlebih dahulu, lalu buat bedengan yang searah dengan arah angin dengan tinggi ideal bedengan 15-20 cm dan lebar ideal 70-80 Cm, jarak antara bedengan adalah 50 cm. Tanaman kentang sangat berpengaruh terhadap angin, maka sebaiknya buatlah bedengan searah dengan arah angin.
Pemupukan dengan D.I Grow
Untuk 100 kg bibit kentang diperlukan 1 sak ZA + ½ sak NPK dilakukan 2 kali. Pupuk kandang/kotoran ayam 600 kg. Pemupukan dan penanam dilakukan bersamaan, jarak tanam 30×30 cm. Bisa ditambah KCl tergantung kondisi tanah.
Untuk pemupukan awal adalah pemberian pupuk kandang sekitar 600-1000 Kg / 100 kg bibit kentang / 10 are lahan. Adapun untuk pemberian pupuk Kimia dapat dikurangi 50% dari pemberian pupuk kimia sebelumnya, lalu lakukan pemupukan dengan DIGROW hijau pada usia 15 dan 25 hari setelah tumbuh serta disusul dengan pemupukan dengan DIGROW merah pada usia 35, 45 dan 55 hari setelah tumbuh
Foto Lahan Kentang Menggunakan POC D.I Grow
Rahasia dari besar dan banyaknya umbi kentang dari rata-rata adalah dari pemberian pupuk organik DIGROW karena dalam pupuk DIGROW mengandung semua unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, baik unsur makro maupun unsur mikro serta mengandung Zat Perangsang Tumbuh alami (ZPT) yang lengkap yang sangat bagus untuk pembentukan dan pembesaran umbi, selain itu DIGROW juga mengandung asam humik yang membenahi keadaan fisik, kimia, ataupun biologi tanah.
Menurut penuturan Bpk Yuci “Dengan menggunakan DIGROW kentang saya menjadi tahan terhadap serangan penyakit. Pertumbuhannya pun menjadi lebih baik, daunnya menjadi lebar, batangnya menjadi besar dan pohonnya juga menjadi lebih tinggi, kenaikan produksi umbinya sangat memuaskan”. Bpk Aco juga menuturkan “ dengan penggunaan DIGrow kentang saya banyak yang mencapai 1 Kg per umbi, bahkan ada yang mencapai >1 kg per umbi, dengan penggunaan DIGrow 1 pohon kentang bisa mencapai 15 umbi yang biasanya hanya mencapai 8 umbi atau paling bagus 10 umbi per pohon”.
Petani khususnya didaerah Malino SULSEL sudah merasa sangat di untungkan untuk pemakaian pupuk DIGrow. Pak Ramlipun menuturkan bahwa “setelah menggunakan DIGROW, kentang saya yang kebetulan saya budidayakan dilahan yang kadar airnya tinggi, tingkat kebusukan umbi bisa di minimalisir dan peningkatan hasil yang saya dapatkan sangat memuaskan, DIGROW… OKE”. Jadi untuk petani kentang, Gunakanlah Pupuk DIGROW karena hasilnya sudah sangat terbukti.