Manfaat Penggunaan DI. Grow

Perlu dipahami bahwa fungsi D.I.Grow adalah sebagai pupuk pelengkap, bukan sebagai pembasmi hama. Pemberian D.I.Grow membuat tanaman lebih kuat terhadap serangan hama/penyakit. Dan tetap dianjurkan penggunaan pupuk dasar, hanya dikurangi dosisnya 50% dari anjuran.

Kandungan unsur hara yang Iengkap, hormone, dan humic acid dalam D.I.GROW dengan kemampuan mekanisme kerja secara bersama dan simultan, menghadirkan potensi manfaat yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produktivitastanaman budidaya. 

Manfaat tersebut antara lain:

  1. Merangsang Pembentukan Akar dan Meningkatkan Efisiensi Pupuk Dasar.


    Proses lanjutan dari aplikasi D.I. GROW dalam tubuh tanaman antara lain meningkatkan pertumbuhan akar. Peningkatan proses ini diikuti dengan proses pembentukan Giberellin dan Sitokinin pada akar. Konsentrasi Giberellin dan Sitokinin di akar meningkat, sebagian keluar kepermukaan akar bersamaan dengan proses eksudatakar. Hormon tersebut ditambah dengan fotosintesan yangterkumpul pada akar sebagai bahan pembentuk akar juga dimanfaatkan oleh mikroba tanah yang ada disekitar akar-akar muda. Kegiatan metabolisme mikroba tanah memungkinkan peningkatan ketersediaan hara yang diserap akar, terutama untuk hara N dan P. Gabungan mekanisme pengembangan akar dan kegiatan metabolisme mikroba tanah meningkatkan jumlah hara yang diserap tanaman persatuan waktu. Dengan demikian efisiensi penggunaan pupuk dasar dapat ditingkatkan.

  2. Memperbesar Ukuran Daun dan Memperpanjang Umur Produktif Daun.

    Auksin dan Sitokinin yang ditambahkan melalui aplikasi D.I. Grow, mampu meningkatkan daya kerja sitokinin endogen terutama pada proses pembelahan sel. Sel-sel daun tanaman membelah lebih cepat, sehingga pada satuan waktu sel yangterbentuk lebih banyak. Demikian pula dengan Giberellin, jumlah Giberellin endogen dengan adanya rangsangan pertumbuhan akar, jumlahnya akan meningkat. Peningkatan konsentrasi Giberellin ini dipercepat dengan tambahan Giberellin dari aplikasi D.I. Grow, sehingga memungkinkan mendorong proses pembesaran sel-sel daun yang terbentuk tadi. Proses ini sangat nyata pada daun tanaman yang menggunakan D.I. Grow, lebar dan luas daun meningkat hampir3 (tiga) kali lipat. Peningkatan konsentrasi Sitokinin pada daun diatas konsentrasi normal, akan menekan pembentukan hormone obsitat. Pembentukan hormone obsitat menjadi lambat sehingga daun tidak cepat menua. Kondisi ini memungkinkan bagi daun untuk memperpanjang umur produktifnya. Efek ini sangat jelas terlihat pada tanaman kedelai dan kentang yang dilakukan aplikasi D.I. Grow. Kedua tanaman ini pada kondisi normal, mendekati masa kematangan (menjelang saat panen), daunnya akan terlihat cepat menguning dan rontok. Pada tanaman yang menggunakan D.I. Grow sampai melewati umurpanen daun masih tampak hijau segar.

  3. Meningkatkan Penimbunan Hasil Fotosintesa dalam Bentuk Buah/Umbi.


    Proses lanjutan dari aksi simultan D.I. Growtidakterhenti pada penyediaan titik-titik produksi pada daun, proses ini berlanjut sampai pada pembentukan jaringan penyimpanan cadangan makanan. Peningkatan produksi fotosintesan yang pesatakan merubah C/N rasio menjadi relative besar. Kondisi ini mendorong tanaman beralih fase, dari fase vegetatif ke fase generatif. Pada fase generatif tanaman memacu pembentukan jaringan penyimpanan. Ada yang berbentuk buah, umbi, akar, umbi batang, daun yang termodifikasi, dan lain-lain. Penambahan konsentrasi hormone sitokinin dan giberellin akan meningkatkan kapasitas pembentukan jaringan penyimpanan. Sel-sel jaringan penyimpanan akan terbentuk lebih banyak dan lebih besar. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk menampung hasil-hasil fotosintesa yang meningkat pesat. Aksi ini akan terlihat jelas pada ukuran umbi kentang yang meningkat sampai 30%. Pada tanaman padi peningkatan penyimpanan tidak diperlihatkan pada ukuran bulir padi, tetapi terlihat pada kepadatan isi, berat bulir rata-rata meningkat 20%

  4. Merangsang Pembentukan Bunga.


    Naiknya C/N rasio yang mengantar tanaman memasuki masa primordial bunga, mempercepat masa pendewasaan tanaman. Pada fase ini, penambahan Giberellin secara eksogen akan memacu tanaman membentuk bunga. Efek Giberellin eksogen ini seringkali dapat mematahkan dormansi penggunaan karena suhu maupun lama penyinaran. Tanaman serealia dan sebagian besar tanaman buah tahunan bereaksi nyata terhadap aplikasi D.I. Grow. Pada tanaman padi rata-rata masa keluar malai menjadi maju ± 10 hari. Pohon mangga dan jeruk dapat lebih cepat berbunga antara 20-30 harian.

  5. Menurunkan Tingkat Kerontokan Bunga/Buah.


    Aksi Giberellin dan Auksin yang ditambahkan secara eksogen, menekan produksi hormone obsitat. Dengan demikian proses absisi (pelepasan bagian-bagian tanaman) dihambat. Pada bunga dan bush hamper‑hampir tidak terjadi produksi auksin. Kondisi ini akan memacu pembentukan lapisan gabus yang tumbuh membatasi antara tangkai bunga/buah dengan batang/ranting tetap hidup tidak mati menjadi jaringan gabus.

  6. Memperpanjang Umur Produktif Tanaman.


    Mekanisme D.I. Grow secara keseluruhan dapat meningkatkan kualitas tanaman secara sistematis. Aksi dimulai dari pengembangan akar yang ekstensif sehingga mampu menunjang kebutuhan suplai air dan hara bagi proses pertumbuhan tanaman secara menyeluruh. Dibagian tajuk, dengan pemberian stater melalui aplikasi D.I. Grow yang menjamin ketersediaan tambahan hormone tumbuh dan unsure hara mikro mampu memperbanyak jaringan-jaringan pusat produksi, yang pada akhirnya dapat mensuplai kebutuhan karbohidratdasaruntukseluruh bagiantanaman. Kondisi ini sangat memungkinkan bagi tanaman untuk mempertahankan stamina setiap saat . Efek yang nyata proses ini terlihat pada tanaman kacang panjang dan cabai merah yang menggunakan D.I. Grow. Kacang Panjang dapat meningkatkan frekuensi petik/panen sampai 70%, sedangkan pada tanaman cabai merah, usia produksinya dapat diperpanjang sampai 30 hari.

  7. Meningkatkan Daya Tahan terhadap Serangan Hama/Penyakit.


    Pemberian nutrisi yang Iengkap (makro dan mikro) pada tanaman, akan memberikan stamina yang prima pada tanaman, sehingga tanaman Iebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sehingga pengunaan pestisida dapatditekan