Scophyllum nodosum merupakan salah satu jenis rumput laut yang sangat balk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Jenis rumput laut ini memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Sekitar 60 jenis nutrisi terdapat di dalam jenis rumputlautini. Seperti Makro mineral, mikro mineral, asam amino, vitamin. Disamping itu jenis rumput laut ini juga memiliki hormon tumbuh seperti Auxin, Sitokinin dan Giberelin atau yang umum disebut dengan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). Di dalam jenis rumput laut ini atau yang umum juga dikenal dengan naman alga laut coklat juga memiliki kandungan acid alginate yang sangat baik dibutuhkan dalam proses pembenahan tanah atau soil condisioner.
Salah satu jenis pupuk organik cair yang telah menggunakan jenis rumput laut ini sebagai bahan baku pembuatan pupuk organiknya adalah Diamond Interest yang dikenal dengan nama Pupuk Organik Cair D.I.Grow. Dalam hal ini proses pengolahan pupuk tersebut juga dilakukan sudah melalui teknotogi pabrikan standard GMP dengan metode ekstraksi serta; nano teknotogi. Dengan nano teknotogi maka partikel yang dihasilkan akan sangat kecil sekati sehingga proses penetrasi ke dalam jaringan tanaman pasti akan sangat cepat sekati dengan demikian respon yang akan diterima oleh tanaman setetah diaplikasikan dengan pupuk D.I.Grow akan jauh lebih cepat.
Pupuk organik cair DI Grow ini juga bukan hanya baik digunakan pada jenis tanaman saja, tetapi juga sangat baik untuk peternakan maupun perikanan. Hal ini merupakan hal yang sangatwajar, karena kandungan dari Ascophyllum nodosum kaya akan makro mineral, mikro mineral dan asam amino yang tinggi. Seperti banyak ditakukan di negara-negara Inggris, Norwegia, Jepang dan Selandia Baru
Ascophyllum nodosum digunakan sebagai Makanan Ternak” (Chapman, 1980; Sharman 1992). Penelitian lainnya “Ayam Petelur yang memakan Ascophyllum nodosum akan menghasilkan telur dengan kadar Yodium yang tinggi” (Sharman, 1992). Satu hal yang telah dirasakan oleh para peternak yang telah menggunakan pupuk ini pada ternak mereka,ternyata nafsu makan ternak bisa dipacu lebih balk dan juga tingkat kematian ataupun mortalitas khususnya pada anakan jauh lebih rendah.