7 FAKTOR TANAMAN ANGGUR TUMBUH LELET DAN SOLUSINYA (Seri-3)

Pada artikel  7 FAKTOR TANAMAN ANGGUR TUMBUH LELET DAN SOLUSINYA Seri-2, telah disampaikan/dijelaskan 3 faktor pohon anggur tumbuh lelet. Pada artikel ini kita lanjutkan pokok bahasannya yaitu faktor ke 4 hingga faktor ke 7, sebagai berikut :

Faktor #4 – Serangan Penyakit Jamur Daun

Foto 1. Penyakit Embun Bulu (Downy Mildew)

Umumnya adalah penyakit jamur Embun Tepung (Powdery Mildew), Embun Bulu (Downy Mildew), dan Karat Daun (Leaf Rust). Ketiga jenis jamur ini merupakan penyakit utama tanaman anggur di Indonesia, terutama selama musim hujan. Ketika satu helai daun terinfeksi oleh salah satu jamur tersebut, maka hanya dalam hitungan hari, bahkan jam, jamur dapat menyebar ke puluhan – ratusan daun lainnya. 

Mereka menyebar oleh bantuan angin, percikan air hujan, serangga, dan sentuhan benda-benda lain yang terkontaminasi spora jamur tersebut seperti; alat berkebun, pakaian kita, dan sebagainya.

Foto 2. Penyakit Karat Daun (Leaf Rust)

Daun-daun yang terinfeksi, seiring waktu akan mengering, kemudian rontok. Dan selama infeksi berlangsung, daun-daun tadi akan kehilangan kemampuannya untuk berfotosintesis, yang merupakan cara tumbuhan untuk mencerna makanan. Dengan kata lain, tumbuhan jadi enggak bisa makan. Sehingga, pertumbuhan mereka pun macet akibat kelaparan.

SOLUSINYA:

Foto 3. Penyakit Embun Tepung (Powdery Mildew)

Semakin pohon bebas dari paparan air hujan, maka semakin rendah pohon terserang penyakit jamur. Jika Anda sudah menerapkan cara kedua ini, maka lengkapi upaya pencegahan penyakit dengan melakukan penyemprotan fungisida sistemik dan kontak bergantian setiap 3 kali aplikasi, dengan interval 2 minggu sekali. Maksudnya bergantian itu adalah 3 kali semprot fungisida sistemik, kemudian penyemprotan ke-4 ganti pakai fungisida kontak sampai 3 kali aplikasi.

Setelah 3 kali aplikasi fungisida kontak, ganti lagi ke sistemik. Begitu seterusnya. Fungisida kontak dengan bahan aktif Propineb 70%, atau bahan aktif Mancozeb 80%.. Sedangkan fungisida sistemik bisa pakai bahan aktif Azoxytrobin dan Difenaconazole. Dosisnya mengikuti petunjuk di kemasan produk. Setiap aplikasi penyemprotan fungisida dapat dicampur bersamaan dengan Pupuk Digrow dengan dosis Digrownya 3-5 ml/liter air

Faktor #5 – Serangan Hama Kutu-kutuan Kutu-kutuan seperti

Foto 4. Hama Kutu Putih

Kutu Putih, Kutu Kebul, Kutu Perisai, dan Thrips merupakan 4 jenis hama paling sering menyerang tanaman anggur di negara kita.. Mereka ini kalo sudah menyerang pohon anggur, bakal bersarang di sana, dan populasinya berkembang sangat pesat hanya dalam hitungan bulan

Ibarat benalu, hama-hama ini akan menyerap nutrisi yang mengalir di dalam daun dan batang tanaman secara non-stop, dari pagi sampai pagi lagi, setiap hari. Ketika populasi mereka semakin besar, maka nutrisi yang mereka serap pun semakin besar lagi. Alhasil, pohon anggur akan kekurangan nutrisi secara dramatis. Sehingga, menyebabkan pertumbuhan pohon menjadi macet selama berbulan-bulan, selama hama-hama tadi masih menetap di sana.

SOLUSINYA:

Foto 5. Hama Kutu Kebul

Kalo pohon anggur Anda terdeteksi ada serangan hama-hama tadi, segera kendalikan mereka semua dengan menggosoknya menggunakan sikat gigi bekas dan air bersih, sebelum populasinya berkembang. Dan jika sudah terlanjur banyak, sehingga terlalu ribet kalo dikendalikan manual pake sikat gigi, maka Anda bisa semprot seluruh batang dan daun pohon dengan pestisida organik. 

Atau bisa juga pakai insektisida bahan aktif diazinon/abamectin/diafenturon, mengikuti aturan pakai di kemasan produk. Bisa dicampur berbarengan dengan Digrow.

Faktor #6 – Keracunan Pupuk

Bisa karena overdosis pupuk, baik kimia atau organik. Bisa juga karena pupuk kandang yang dipakai untuk campuran media tanam, belum difermentasi sempurna, sehingga masih panas bagi akar tanaman. Saya rasa faktor ke-6 ini sudah sangat jelas ya. Jadi, langsung aja ke solusinya.

SOLUSINYA:

Saat bikin media tanam, pastikan pupuk kandang yang Anda gunakan sebagai campuran, sudah difermentasi terlebih dahulu sampai bentuk, warna, dan aroma pupuk kandang mirip seperti tanah. Kemudian, setelah media tanam dibuat, jangan langsung ditanami pohon anggur

Diamkan dulu media tanam minimal 2 minggu. Karena biasanya, pupuk kandang akan mengalami fermentasi lanjutan ketika dicampur dengan tanah. Di mana, selama proses fermentasi berlangsung, pupuk kandang akan menghasilkan gas metana, yang cukup beracun bagi akar tanaman.

Kemudian jika Anda ingin memberikan pupuk, baik pupuk kimia maupun organik, gunakan dosis paling rendah yang disarankan produk pupuk bersangkutan. Lagi pula pohon anggur Anda masih kecil, bukan? Jadi, jangan berikan pupuk sebanyak pohon yang sudah dewasa.

Faktor #7 – Pohon Kekurangan Sinar Matahari

Banyak penghobi yang mengeluhkan pohon anggurnya tumbuh super lelet. Karena pohon diletakkan di lokasi yang teduh. Ada yang di bawah atap genteng, di bawah pohon besar, atau di tempat-tempat yang sinar matahari terhalang oleh bangunan tinggi.

Padahal, pohon anggur butuh paparan sinar matahari langsung minimal 8jam sehari, untuk bisa tumbuh sangat optimal. Dan untuk tumbuh sekedar baik, pohon anggur masih toleran dengan paparan sinar matahari 6 jam sehari. Kalo kurang dari itu (6 jam), maka pertumbuhan pohon akan sangat terhambat, dan berakhir macet. Bahkan sulit berbuah. Boro-boro berbuah ya, untuk tumbuh gede dan rimbun aja ngos-ngosan.

SOLUSINYA:

Pilih lokasi tanam yang mendapat paparan sinar matahari seharian penuh. Atau minimal 6 jam sehari. Akhirnya selesai juga ya pembahasan kita. Sekali lagi, di luar 7 faktor di atas, masih ada faktor-faktor lain yang bisa memicu pohon anggur tumbuh lelet. Tapi setidaknya, dengan menghindari ketujuh faktor di atas, Anda bisa meminimalisir terjadinya pertumbuhan lelet hingga 90%. Jadi, itu sudah sangat membantu banget, menurut pengalaman saya, ya. Semoga Bermanfaat