Bpk. Juli, Desa Madu Ratna, Malakosa Parigi Moutong, Sulteng
Ternyata sudah 1,5 tahun Pak Juli, seorang petani dan juga peternak yang rajin dan ulet menggunakan pupuk D.I.Grow baik ditanaman padi yang hasil panennya selalu melimpah, juga hasil ternak babinya memberikan hasil yang spektakuler. Dan resep yang dipakai Pak Juli selama 1,5 tahun masih dirahasiakan, bahkan tetangganya sendiri selalu bertanya apa rahasianya. Baru belakangan inilah pak Juli mau berbagi resep dengan teman-temannya yang ingin meningkatkan hasil padi dan ternaknya, khususnya ternak Babinya. Berikut liputan tim D.I.Grow pusat di kediaman pak Juli tepatnya desa Madu Ratna, Malakosa, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

” Saya sudah gunakan D.I.Grow ini sejak bulan Agustus 2013 hingga sekarang pada ternak Babi saya. Saya memelihara Babi ada 30 ekor, dimana saya beli bibit (anakan) yang masih menyusui pada induknya dan belum dikebiri dengan harga Rp 250.000/ekor. Setelah saya pelihara selama 2,5 bulan Babi saya sudah bisa jual, bobot badanya sudah mencapai, paling kecil 100 kg/ekor, sedangkan yang paling berat bisa mencapai 120 kg/ekor dengan harga borongan/taksiran oleh tengkulak Rp 2.700.000/ekor”.
“ Rahasia mengapa babi saya cepat besar dengan biaya pemeliharaan yang murah adalah saya menggunakan pupuk D.I.GROW GREEN, yang saya campurkan dengan Konga (dedak padi) dengan dosis 140 cc D.I.Grow + Konga/dedak 30 kg (untuk 30 ekor sekali kasi makan) + air secukupnya. Pemberian pakan yang dicampur D.I.Grow hanya 1 x saja, walaupun sehari Babi saya makannya 3 x sehari.” Ungkap pak Juli dengan nada polosnya.
Padahal dari perbincangan kami di lokasi, biasanya pak Juli memelihara babi yang diberi pakan dengan konga/dedak saja, untuk menghasilkan bobot babi 100 kg-120 kg/ekor membutuhkan waktu 1 tahun, dan jika diberi pakan tambahan konsentrat bisa panen dalam waktu 4 bulan dengan bobot 100-120 kg/ekor. Kebutuhan konsentrat selama 2,5 bulan untuk 30 ekor Babi sebanyak 7 sak (sekitar Rp 5 juta), dedak/konga 26 sak (Rp 3 juta). Sedangkan setelah pakai D.I.Grow Green, selama 2,5 bulan untuk 30 ekor, menghabiskan D.I.Grow 3 liter saja (sekitar Rp 500.000). Berarti dengan D.I.Grow dibanding Konsentrat lebih hemat Rp 4,5 juta dan lebih menguntungkan karena cepat dijual dalam waktu singkat.

Selain pemberian makan yang rutin 3 x sehari, faktor kebersihan kandang dan ternak babi juga dilakukan oleh pak Juli. Sehari dimandikan babinya 3 x begitu juga dengan kandangnya, sementara orangnya mandi hanya 2 x, dan kalau sore hari, kandang dipasangi net nyamuk /kelambu, sehingga babinya bebas dari gigitan nyamuk.
” Sebelum saya pakai D.I.Grow, dari setiap 10 ekor babi yang saya pelihara, selalu ada yang mati 2 ekor, tetapi setelah saya pakai D.I.Grow, belum pernah babi saya sakit atau mati padahal tidak pernah disuntik, hanya diberi obat cacing saja, semuanya sehat, kulit mulus, nafsu makan lahap, dan satu hal yang saya heran, kotorannya tidak berbau, beda sekali waktu babi saya makan konsentrat, saya sendiri kadang tidak tahan nahan bau kotorannya yang menyengat. Pupuk D.I.Grow memang jauh berbeda dengan pupuk yang lain, rugi kalau tidak pakai D.I.GROW “, begitu penuturan Pak Juli sembari menebarkan senyum kebahagiaan, karena besok Babinya sudah mau dipanen dan sudah ada yang beli.

Semoga pengalaman pak Juli ini memberikan inspirasi bagi peternak Babi di daerah lain, bahwa D.I.GROW mampu memberikan percepatan pertumbuhan dan biaya pemeliharaan yang murah dengan untung yang berlipat ganda. D.I.GROW memang OK….!!!