HASIL PANEN TAMBAK TUMPANGSARI
(UDANG + BANDENG + NILA + TOMBRO) LEBIH OPTIMAL

Sunarto, Desa Pujangro, Kec.Kali Tengah, Kab.Lamongan, Jawa Timur

Pak Sunarto kesehariannya adalah seorang petambak.  Pensiunan dari POLRI ini, awal mula tertarik dengan pupuk D.I.Grow setelah menyaksikan Talkshow live di TVRI  Jawa Timur pada bulan Desember 2013.  Pak Sunarto mengutus anaknya “Arie” untuk menghadiri seminar di kantor Stokis Surabaya, dan langsung menjadi agen pribadi.  Pupuk yang dibeli, langsung digunakan pada tambak seluas 2,5 Ha.  

Hasil panen yang diperoleh sangat luar biasa, sangat memuaskan, walaupun aplikasinya masih belum maksimal karena mengenal D.I.Grow, tambak sudah berjalan. Pada musim tambak berikutnya barulah pak Sunarto memulai dari awal aplikasi dengan sistem Tumpangsari Udang + Bandeng + Nila + Tombro.  Luas tambak yang diuji coba pak Sunarto 2,5 Ha, dengan jumlah bibit sebagai berikut : Udang Fanami yang sudah berusia 1 bulan sebanyak 30 rean (1 rean = 5.500 ekor), udang Fanami usia 0 bulan (masih beberapa hari) sejumlah 20 rean, Ikan Bandeng 2 Rean, Ikan Nila 55.000 ekor dan Ikan Tombro (mas) 3000 ekor.

Foto 1. Pupuk Di.Grow dan Hasil panen Udang

Kebiasaan Pak Sunarto sebelum mengenal D.I.Grow pada tambaknya, hanya menggunakan Urea dan SP.  Aplikasi pupuk Urea dan SP ini ditebarkan dalam tambak seluas 2,5 Ha setiap 5 hari sekali dengan dosis Urea 200 kg dan SP 200 kg.  Setelah menggunakan D.I.Grow, penggunaan Urea dan SP sangat berkurang sekali, aplikasinya yang tadinya 5 hari sekali menjadi 7 hari sekali, itupun dosisnya sangat rendah hanya Urea 50 kg dan SP 50 kg ditaburkan dipermukaan tambak.  Sementara penggunaan pupuk D.I.Grow Green yang disiramkan di permukaan air habis total sampai panen 9 liter yang diaplikasikan sebulan sekali.  Sementara 3 liter Digrow Green digunakan dicampur di pakan dengan campuran 50 cc + 15 kg pakan. 

Dari ujicoba yang dilakukan terlihat pertmbuhan plankton sangat cepat, warna hijau pada air lebih lama, dan pertumbuhan udang, bandeng, nila, dan tombro sangat cepat, tingkat kematian khususnya udang fanami sangat berkurang.  Setelah berusia 2,5 bulan tepatnya tanggal 1 Juni 2014, tambak dipanen karena akan segera ditanami padi.  Biasanya hasil panen udang kalau tanpa pakai D.I.Grow diperoleh size 130-150 ekor per kg.  Dari 30 rean bibit udang biasanya panen 300-500 kg, karena banyak yang mati.  Tetapi dengan menggunakan D.I.Grow diperoleh size rata-rata 75 ekor per kg, sedangkan udang yang berusia 3,5 bulan diperoleh size 35 ekor per kg.   Begitu juga dengan Bandeng, dengan usia 2,5 bulan diperoleh 1 kg hanya 5-6 ekor saja. 

Foto 2a. Pemakain Pupuk DI.Grow Untuk Ikan Bandeng
Foto 2b. Usia 2,5 Bulan, 5-6 ekor dalam 1 Kg

DATA HASIL PANEN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK DI.GROW

Foto 3. Data Hasil Panen Dengan Penggunaan Pupuk DI.Grow

Saya sangat senang bisa hasil panen sebagus ini, semua ini berkat pupuk D.I.GROW, saya akan tetap menggunakan D.I.Grow tidak hanya pada tambak tetapi pada semua tanaman yang saya tanam.  D.I.GROW memang panceun OK!!! Ucap pak Sunarto sambil menutup perbincangan kami di malam saat panen tambak.