Aplikasi POC D.I Grow Pada Tanaman BUAH NAGA (DRAGON FRUIT)

Tanaman satu ini belakangan makin digemari. Konon, buahnya punya khasiat menyembuhkan banyak penyakit. Selain itu, penampilannya tak kalah menawan dibanding tanaman hias. Namanya belakangan jadi buah bibir. Kenapa? Penampilannya, jelas memang menarik. Bulat mengerucut dengan batang segitiga yang tak lazim.

Biasanya, segi empat atau malah banyak segi. Tubuhnya dihiasi duri, meski pendek dan tidak mencolok. Sepintas, mirip kaktus. Bobot tubuhnya lumayan, per buah mencapai setengah kilo. Di mal atau supermarket, ia biasa dijual sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilo. Rasanya manis segar, sedikit asam. Ada pula yang mengaitkannya dengan mitos, katanya ia mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-akhir ini, ia juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah yang ditanam di pot.

Namanya buah Naga. Mungkin ada yang masih asing. Maklum, di samping relatif baru di Indonesia, yakni sekitar awal 2000-an, belum banyak orang mengusahakannya. Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar. Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon.

Dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara (Colombia). Pada awalnya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina (Vietnam) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.

Tanaman ini juga disebut night blooming cereus. Ia berbunga hanya semalam (one night only). Saat panjang sekitar 30 cm, kuncup bunga biasanya akan membuka. Sekitar pukul 9 malam, mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem tampak mekar. Di tengah malam, pukul 00.00, mahkota bagian dalam yang putih dan benangsari kuning akan bermekaran dan memancarkan aroma harum. Bau ini biasanya mengundang datangnya kelelawar, yang ternyata punya “tugas” menyerbuki bunganya. Dari bunga lalu jadilah buah. Bulat mengerucut, berkulit tebal 2-3 cm, dan, ini yang khas, di permukaan kulit buah terdapat “jambul-jambul” 1-2 cm.

Beberapa khasiat DRAGON FRUIT :

  1. Penyeimbang kadar gula
  2. Pencegah Kolesterol tinggi
  3. Pencegah kanker usus

Ada 4 jenis dragon fruit yang popular di Indonesia :

  1. Buah naga daging putih (Hylocereus undatus)
  • Bobot rata-rata per buah 400-500g, bahkan 650g.
  • Pada panen raya ke-2 setiap patok erisi 4 pohon menghasilkan 30 buah.
  • Kadar kemanisan rendah yakni 10-13 briks.
  • Ideal ditanam di ketinggian kurang 400 m DPL. Lebih dari itu produktivitas berkurang hingga 25%.
  • Banyak ditemui di Vietnam, Thailand, Israel dan Amerika tengah.

2. Buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus)

  • Sosok tanaman naga merah lebih kekar. Dibagian batang dan cabang, jarak antar duri lebih rapat. Tergolong rajin berbunga.
  • Sayang, tingkat keberhasilan bunga menjadi buah 50%. Ukuran buah lebih kecil dibandingkan buah naga daging putih. Bobot buah rata-rata 400-500 g. Ia menyukai daerah ketinggian rendah sampai sedang. Tingkat kemanisan mencapai 13-15 briks. Dikembangkan Cina dan Australia.

3. Buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis)

Disebut juga superred Hylocereus polyrhizus sosok batang lebih besar dan warna loreng ketika tua. Ukuran rata-rata 400-500 g. Rasa manis, 13-15briks. Suka daerah panas berketinggian rendah hingga sedang

4. Buah naga kulit kuning daging putih (Selenicereus megalanthus)

  • Penampilan khas, kulit kuning tanpa sisik atau berjumbai. Tekstur kulit cenderung halus, seperti apel sehingga dijuluki kaktus apel. Di bagian kulit itu tampak pula tonjolan-tonjolan. Lebih mungil.
  • Jauh lebih manis, mencapai 15-18 briks. Baru Israel dan Kolumbia yang kembangkan. Mungkin lantaran ukuran mungil 80-100 g. pekebun menanbah net sebagai naungan.

PEMBIBITAN

Pengadaan bibit merupakan faktor penting dalam proses budidaya. Dengan bibit yang baik atau memenuhi syarat akan menghasilkan tanaman yang berkualitas dengan hasil yang maksimal. Berikut ini akan diulas cara atau kiat memperoleh bibit yang bagus , baik dari membuat sendiri atau dari membeli dari penyedia bibit yang mulai banyak tersedia dipasaran.

Perbanyakan Vegetatif

Perbanyakan vegetatif merupakan perbanyakan menggunakan setek cabang atau batang. Batang atau cabang yang digunakan harus dalam kondisi sehat, tua, dan sudah berbuah, berwarna hijau gelap kelabu, dengan ukuran ideal 20-30 cm. Dengan ukuran tersebut tunas yang tumbuh akan mudah membesar dan sesuai untuk batang paling bawah bila ditanam untuk produksi. Karena setek diambil dari batang yang tua dan sudah berbuah maka pertumbuhan yang pesat, kokoh dan cepat bertunas.

Apabila setek diambil dari batang muda dan belum pernah berbuah atau setek susulan akan mengakibatkan bibit bersifat lunak seolah memiliki kadar air yang tinggi dan akan mempengaruhi umur produksi dan tentunya akan mengakibatkan pembengkakan biaya karena waktu pemeliharaan yang lebih lama.

Bibit yang baik dipengaruhi oleh diameter batang, akan lebih baik bila diameter batang semakin besar dan bibit cenderung lebih tahan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang. Bahan setek dipilih dari yang pernah berbuah 3-4 kali dan sehat dipotong-potong dengan ukuran 20-30 cm menggunakan gunting steril dan untuk membedakan bagian bawah dan atas, untuk bagian bawah dipotong meruncing dan bagian atas dipotong mendatar. Setelah dipotong, setek dikeringanginkan sampai getah mongering supaya batang tidak mudah busuk. Setelah kering, bagian pangkal batang dicelupkan dalam larutan Rootone F (campuran 3 sendok Rootone F dan 2 sendok teh air).  Pemberian Rootone F berguna untuk mempercepat perakaran.

Bedengan sebagai penanaman bibit dibuat dengan ukuran tinggi 15 cm dan lebar 100cm, untuk panjang bisa disesuaikan dengan keadaan lahan. Pada bedengan ini diberikan pasir sebanyak 10 kg/meter persegi, pupuk kandang kering sebanyak 3 kg/meter persegi, dan dolomite sebanyak 250g/meter persegi. Diatas permukaan diberikan pupuk NPK sebanyak 50g/meter persegi kemudian permukaan bedengan diaduk merata sedalam 10-15 cm lalu diratakan dan biarkan selama semalam. Setelah itu pada bedengan dibuatkan lubang-lubang tanam berukuran 20 cm x 20 cm dengan menggunakan tugal berdiameter 4 cm. Kedalaman lubang tanam 5 cm dan terdapat 16 lubang tanam setiap 1 meter persegi.

Selanjutnya setek ditanam pada lubang tanam yang sudah dibuat dengan posisi tegak. Setelah ditanam seluruhnya bedengan diberikan naungan dari plastik bening/tembus cahaya untuk mencegah terkena air hujan. Tindakan perawatan dilakukan penyiraman 2-3 kali sehari pada pagi atau sore hari.

Setelah tiga minggu, setek akan mulai berakar, dan naungan dari plastik bisa dibuka agar terkena sinar matahari langsung. Setelah dua minggu naungan dibuka, bibit  sudah  tumbuh  tunas  cabang  dapat  diberikan  pupuk  ZA,  TSP,  dan  KCI dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk tersebut ditaburkan dalam larikan sedalam 3 cm dengan dosis 100g/mtr persegi/bulan. Sering terjadi tumbuh   tunas  lebih   dari   satu   

secara bersamaan, dipilih satu tunas cabang yang berbentuk kokoh dan lebih besar, sedangkan tunas satunya dipotong dan jika mucul tunas lagi juga segera dipotong. Pemangkasan selalu dilakukan selama bibit belum ditanam pada lahan, sebaiknya bekas luka pangkas disemprot larutan fungisida. Dengan demikian keseragaman bibit akan terjamin.

Selain menggunakan bedengan, bibit setek juga bisa dibesarkan pada polibag ukuran 15 cm x 20 cm dengan komposisi media tanam sama dengan yang digunakan pada bedengan. Perawatan juga hampir sama dengan bibit yang ditanam pada bedengan.

PENANAMAN

  • Bisa di tanam di lahan terbuka maupun di dalam pot plastik/drum/bak semen yang berukuran cukup besar (>40 cm).
  • Bibit di tanam dalam rumpun yang terdiri dari 3-4 setek dan di beri tiang penyangga karena tanaman ini termasuk jenis tanaman merambat.
  • Tiang penyangga: beton bertulang dengan ukuran sekitar 10 x 10 cm atau bulat berdiameter 10 cm. Atau rangkaian besi beton berbentuk segitiga, atau pipa pcv/besi berdiameter 5- 10 cm.
  • Syarat utama tiang dalah tahan lama dan cukup kuat menahan beban erat sampat 50 Kg lebih, ditambah beban buah yang bisa berjumlah 25 butir dalan 1 rumpun.
  • Untuk penanaman di lahan jarak tanam umumnya 3 x 3 m atau 2 x 3 m.
  • Buat lubang dalam bedeng sedalam 20—30 cm dan lebar 30—40 cm. Campurkan tanah bagian atas dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, diamkan selama 1 minggu. Alasi lubang tanam dengan pasir sekitar 15 cm dan tutup lubang dengan tanah campuran pupuk kandang dan pasir, diamkan selama 3 hari.  Tanam bibit sedalam 5 cm. Beri media bercampur pupuk kandang pada minggu ke 3 sehingga membentuk bumbunan setinggi 5—10 cm.
  • Jenis tanah yang baik adalah mengandung humus, biasanya berwarna kehitaman, bila tidak ada, maka perbandingan tanah bisa dikurangi.
  • Pupuk kandang: kotoran kambing/domba, ayam, babi atau sapi/kerbau, yang sudah matang atau dikomposkan.
  • Pasir/sekam/sekam bakar atau sejenisnya berguna untuk membantu membentuk media yang poros sehingga air tidak menggenang, mencegah busuk batang/akar.
  • Pemupukan dosis 10 Kg per rumpun, pemupukan lanjutan diberikan 6 bulan kemudian atau awal dan akhir musim berbunga (Oktober-April) dengan dosis sama atau selang 3 bulan dengan dosis setengahnya.
  • Penyemprotan D.I.Grow pada seluruh bagian tanaman setiap 2-3 minggu sekali.

Gunakan D.I.Grow Green dgn dosis 50 cc/15 liter air pada saat tanaman sedang tidak berbuah/pertumbuhan.

PENYIRAMAN

  • Sejak 0 hari pertama tanam. Kocorkan air ke lubang tanam. Banyaknya 5 liter per 2 lubang tanam. Kalau sumber air melimpah gunakan sistem rembesan. Air dialirkan kedalam parit-parit yang dibendung diujung-ujungnya. Kemudian biarkan direndam selama 2 jam.
  • Penyiraman selanjutnya disesuaikan dengan kondisi tanah

PENGIKATAN

Gunakan tali rafia atau tali lunak lainnya dan lakukan dengan hati-hati karena tunas/sulur muda masih lunak sehingga mudah koyak dan patah

PEMUPUKAN

  • Setelah memasuki musim penghujan (Oktober-April), pemupukan lanjutan di lakukan dengan dosis 10 kg per rumpun, pemupukan dilakukan dengan menggali sedalam 10 cm tanah sekeliling tanaman dan menaburkan pupuk kedalam galian, lalu tutup kembali dengan tanah bekas galian.
  • Lakukan penyemprotan pada bulan Oktober – April dengan D.I.Grow Red setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis 60 cc/15 liter air.

Menjelang pembungaan, sekitar Agustus hingga September bunga “besar” diperkirakan pada November. Tambahkan unsur fosfor dan kalium. Pupuk itu berguna untuk merangsang pembungaan bagi tanaman yang menghasilkan sulur produksi. Frekuensi pemberian 2 kali perbulan. Pada saat berbuah, pupuk kandang tetap diberikan 2 minggu sekali.  Bisa juga gunakan D.I.Grow Red dosis 60 cc/15 liter air

PEMANGKASAN

  • Pemangkasan tunas yang tumbuh berlebihan dengan menyisakan 1-2 tunas yang sehat agar menjadi sulur dewasa, sehat dan kokoh. Tunas dengan bentuk yang tidak sempurna sebaiknya di pangkas sejak    Pada  saat   memasuki musim berbunga/berbuah,  maka  tunas tunas baru terbentuk sebaiknya dipangkas agar proses generatif tanaman tidak terganggu dan pembuahan berlangsung sempurna.
  • Ketika tanaman berumur 7 bulan, pangkas tunas-tunas baru dengan panjang tertentu. Yang tak dipangkas hanya bagian ujung atas. Tujuan untuk merangsang tumbuhnya bunga. Pangkas pula tunas-tunas yang muncul dipangkal atau bagian bawah.tanaman setiap 2 minggu. Semua dibuang kecuali sulur calon buah.

HAMA DAN PENYAKIT

  • Cegah dengan membersihkan kebun secara rutin.
  • Hama dan penyakit ganas jarang ditemukan. Paling hanya yang menggigit bakal buah sehingga kulit cacat. Pada saat pertumbuhan awal, biasanya semut memakan tunas muda dan menghisap cairan yang keluar. Akibatnya stagnan pertumbuhan selama 1 bulan sebelum tumbuh lagi.
  • Pengendalian semut dengan menyemprot insektisida sesuai dosis anjuran. Sedangkan tindakan preventif dengan menabur kapur di tanah.
  • Hama lain berupa kutu sisik yang biasanya berkumpul diantara cabang dengan pangkal batang. Warna putih, lembut, dan berukuran kecil. Akibatnya akan menimbulkan warna kusam di cabang tanaman. Keberadaan kutu lama-kelamaan mempengaruhi reproduksi tanaman karena pertumbuhan cabang stagnan dan menjadi kecil. Atasi dengan menyemprotkan air belerang pada batang yang terkena kutu.

PEMBUAHAN

  • Genjah, umur muda ( 8-12 bulan) sudah buah.
  • Dimulai Oktober, sulur-sulur dewasa akan mulai memperlihatkan calon calon bunga, terutama pada ujung sulur. Pentil bunga sebesar kelereng berwarna hijau semburat merah,akan terus membesar dan memanjang hingga sebesar tongkol jagung dalam waktu 2-3 minggu.
  • Penyerbukan berlangsung alami dibantu angin dan serangga seperti semut dan lebah. Menanam buah naga dalam beberapa rumpun secara berkelompok akan meningkatkan efektivitas pembuahan karena penyerbukan silang sangat mungkin terjadi.
  • Beberapa hari berselang bunga akan layu dan semakin mengering seiring dengan pangkal bunga yang tetap segar berwarna hijau, menandakan bahwa bakal buah sudah terbentuk. Bila pangkal bunga ikut layu berarti pembuahan tidak terjadi dan dalam beberapa hari akan rontok. Setelah buah tidak ada lagi seleksi. Buah berwarna hijau akan semakin membesar dan mencapai maksimal dalam waktu sekitar 25 hari, setelah itu warna hijau akan berubah gelap kemerahan dan semakin cerah hanya dalam waktu beberapa hari setelah buah berumur 30-35 hari dan berwarna merah semakin cerah serta mengkilat, maka tibalah saat memanen buah naga.

PANEN

  • Ciri buah siap panen: ialah berwarna kulit merah mengkilap dan berjumbai/sisik berubah dari hijau menjadi kemearhan.
  • Setelah petik, sortir berdasarkan ukuran buah. Rasa manis muncul setelah disimpan 1-2 malam.  Buah yang telah matang tidak perlu di peram lagi dan bisa langsung di konsumsi. Buah tahan simpan selama dua minggu dalam suhu ruang.Daya simpan dengan suhu kamar mencapai 10 hari dan di dalam lemari pendingin bisa mencapai 1 bulan bahkan lebih.