Pada artikel sebelumnya yang berjudul 7 FAKTOR TANAMAN ANGGUR TUMBUH LELET DAN SOLUSINYA (Seri-1) telah disampaikan sebagai mukadimah permasalahan yang sering dihadapi penghobi anggur, dimana pohon anggurnya tumbuh lelet. Pada artikel ini kita lanjutkan pokok bahasan tersebut sebagai berikut :
Faktor #1 – Kelembaban Tanah Berlebih
Biasanya akibat penyiraman terlalu sering, atau karena pohon kena hujan deras lebih dari 2 kali sepekan. Di mana, kedua hal tersebut menjadikan tanah atau media tanam terlalu basah selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Kondisi tanah seperti itu, dapat memicu pembusukan akar-akar muda dalam waktu singkat. Yang kemudian, pembusukan menyebar ke akar-akar tua.
Jika kondisi tanah tidak berubah, maka pembusukan akan meluas hingga ke pangkal akar, sehingga menyebabkan pohon mati akibat kehilangan sebagian besar akarnya. Dampak kelembaban tanah berlebih ini, kebanyakan terjadi pada pohon anggur muda, terutama pada 6 bulan pertama pasca tanam. Di usia tersebut, perakaran pohon anggur masih sangat lunak, sehingga mudah sekali membusuk.
SOLUSINYA:
Selama 6 bulan pertama pasca tanam, lakukan penyiraman seperlunya saja. Hanya ketika tanah atau media tanam sudah nyaris kekeringan. Jika dirasa masih lembab, baiknya tunda penyiraman. Setelah pohon berusia 6 bulan ke atas, penyiraman bisa lebih sering, karena perakaran pohon sudah mulai kokoh dan lebih tahan terhadap kelembaban tanah berlebih. Namun, tetap proporsional dalam melakukan penyiraman. Jangan sampai media tanam sering becek. Bagaimanapun, akar memiliki batas toleransi terhadap tanah yang becek. Jika kondisi beceknya berlarut-larut, maka akar pasti akan busuk juga.
Faktor #2 – pH Tanah Tidak Netral
Pohon anggur hanya tumbuh optimal pada tanah ber-pH 6.0-7.0. Dan beberapa sumber menyebutkan antara 6.5-7.0. Intinya, pH tanah harus sedekat mungkin dengan level 7.0. Sayangnya, tidak sedikit penghobi yang mengabaikan, bahkan tidak terpikirkan sama sekali masalah ini.
Padahal, perbedaan 1 level saja pada pH tanah, akan berdampak signifikan pada pertumbuhan pohon anggur secara keseluruhan. Saya tidak perlu jelaskan efek pH tanah tidak netral terhadap pertumbuhan tanaman. Silakan cari di Google / Youtube, sudah banyak orang yang mengulasnya.
SOLUSINYA:
Lakukan pengukuran pH tanah atau media tanam sejak awal tanam, kemudian diulangi secara berkala setiap beberapa bulan sekali. Apabila pH-nya di bawah level 6.0, maka berikan kapur dolomit secukupnya, untuk menaikkan pH mendekati level 7.0 Kalo tanam di pot diameter 50-60cm, berikan kapur dolomit sebanyak 3-4 sendok makan. Sedangkan kalo tanam grounding, berikan sebanyak 0,5-1 kg. Cara aplikasinya ditabur merata di sekeling batang pohon, lalu siram sampai kapur dolomit larut ke dalam tanah. Faktor
Faktor #3 – Ruang Tumbuh Akar Sangat Terbatas
Jika Anda menggunakan pot, artinya ukuran pot Anda terlalu kecil, sehingga pertumbuhan akar tidak bisa meluas. Sementara, besar-kecilnya organ atas (batang, cabang, ranting, daun, dll), sangat ditentukan oleh luasnya perakaran. Adapun jika Anda menanam pohon anggur di tanah langsung (grounding), artinya tanah tempat Anda menanam teksturnya terlalu keras dan padat.
Sehingga, akar sulit berkembang menembus inci demi inci lapisan tanah. Bayangkan 2 ekor cacing tanah. Yang satu menggali lubang di tanah padat dan keras. Satunya lagi menggali di tanah lunak dan gembur. Manakah yang paling cepat menggali sejauh 1 meter? Jawabannya tentu; cacing yang menggali di tanah lunak dan gembur, dong.
SOLUSINYA:
Gunakan pot yang besar, minimal diameter 50cm. Kalo bisa di atas itu, biar pertumbuhannya optimal. Dan jika Anda tanam grounding, maka buatlah lubang tanam yang besar, setidaknya ukuran 50x50cm (lebar x kedalaman lubang). Sehingga, akar mendapatkan ruang tanah luas yang lunak dan gembur untuk berkembang dengan cepat. Untuk faktor ke-4 sampai ke-7 akan dibahas pada artikel 7 FAKTOR TANAMAN ANGGUR TUMBUH LELET DAN SOLUSINYA (Seri-3)